Tokoh reformasi yang diidolakan
Panca: “Sill, tokoh negara siapa yang kamu idolakan?”
Sila: “Bung Tomo”
Panca: “Lho, kok Bung Tomo. Kenapa kamu tidak mengidolakan Kiyai Hasyim Asy’ari. Beliau kan juga pejuang kemerdekaan indonesia. Pencetus resolusi jihad di indonesia. Ulama’ NU nyisan”
Sila: “Emangnya bedanya apa?, antara tokoh reformasi dari kalangan NU sama gak?”
Panca: “Ya jelas bedah lah Sill. Kita kan orang NU harusnya yang kita idolakan juga tokoh reformasi NU yang sudah pasti jihad melawan penjajah demi kemaslahatan bangsa.”
Silla: “Bung Tomo juga melawan penjajah demi kemaslahatan bangsa. Sama aja ah gak ada bedanya. Mereka sama-sama tokoh reformasi. Berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia.”
Panca: “Ihh, bedalah. Bisajadi bung Tomo ada maksud terselubung. Gak ikhlas.”
Silla: “Wahh, ngawur nih kamu. Kalau kamu bilang gini di sosmed bis langsung dipenjara. Tokoh reformasi kok dihina. wkwkwk,”
“Gini lho Ca, mau siapapun orang yang berjuang melawan penjajah, mau Islam atau Kristen, mau NU atau muhamadyah itu gak ada bedanya. Mereka sama-sama berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Kita sama-sama berada di sini dengan keadaan damai itu Karena mereka semua.”
Panca: “Ohh gitu ya Sill. Aduh maaf deh, aku malah menghina Bung Tomo.”
Silla: “Minta maaf ya jangan ke aku lah. Sama Bung Tomo sana,”
Panca: “Manabisa, kan beliau sudah wafat. Gimana cara minta maafnya. Ngeri ah,”
Silla: “Kirim Al-Fatihah buat beliau. Gitu caranya”
Panca: “Oalah gitu ya Sill. Oke, nanti malam aku akan kirim Al-Fatihah buat beliau.”