Istilah People Power
santrimillenial.id – Menjelang pesta demokrasi di tahun politik 2024. Semakin banyak narasi-narasi people power yang menyesatkan dan membahayakan perdamaian dan keharmonisan Bangsa Indonesia. Istilah people power sendiri pernah populer di tahun 2019 lalu yang dianggap curang. Waktu itu pasangan Calon Presiden Prabowo-Sandiaga menyerukan istilah “People Power” kepada masyarakat. Dikutip dari laman colllins, People Power adalah istilah politik yang mengacu pada gerakan social oleh sebagian besar public dengan cara tanpa kekerasan. Perwujudan people power atau kekuatan rakyat dilakukan melalui gerakan demonstrasi masal. Namun secara umum istilah people power digunakan untuk menggulingkan pemerintah yang dianggap dictator, melanggar konstitusi yang ada, korupsi, sewenang-wenang, dan menyengsarakan rakyat.
Bahaya People Power
Bisa dibilang people power itu menjadi bentuk protes masyarakat melawan pemeritah yang dianggap menyimpang dan melanggar konstitusi. Parahnya gerakan ini seringkali membawa nama kelompok tertentu atau agama sebagai covernya. Sehingga narasi-narasi yang mereka sebarkan membahayakan keutuhan pertahanan bangsa. Bayangkan saja, jika narasi-narasi seperti itu terus disebarkan dan tak dapat dielakkan hal itu menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Padahal pesta demokrasi seharusnya dilaksanakan dengan damai dan sportif. Seperti yang kita tahu, Indonesia adalah negara yang masyarakatnya multicultural dan heterogen. Mulai dari agama, suku, adat-istiadat, dan lain sebagainya.
Waspada People Power
Untuk itu kita mesti selalu waspada agar tidak terjadi perpecahan hanya karena soal politik. Terutama yang berkedok people power dengan cover agama. Gerakan people power berkedok agama memiliki indikasi penggulingan pemerintahan yang sah lebih mudah. Pada masyarakat yang minim keilmuan agama. Mereka akan cenderung menelan mentah-mentah narasi tersebut. Konflik horizontalpun bisa saja datang. Yang justru memperkeruh keadaan dan mencederai demokrasi itu sandiri.
Selain itu, tuduhan-tuduhan penguasa yang zalim oleh penggeraknya kebanyakan tak berdasar secara sah. Dan justru merekalah yang secara terang-terangan melanggar konstitusi negara. Menimbulkan keonaran, membuat ketegangan, dan ketidakamanan ditengah-tengah situasi politik. Yang seharusnya dilaksanakan melalui asas-asas demokrasi Pancasila. Melalui narasi adudomba dan provokasi yang telah mereka gaungkan. People power memakai dalil-dalil dalam Al-Qur’an saat membangun sebuah narasi. Dengan dalih kemaslahatan bagi umat islam yang belum tercapai. Narasi mereka juga telah dibungkus melalui politik identitas atas nama umat islam. Secara terang-terangan pula mereka menjadikan agamanya sebagai jembatan meraih suara rakyat dalam mendapatkan kursi dipemerintahan. Padahal mayoritas masyarakatpun tidak mendukung aksi-aksi anarkis tersebut.
Cerdas Menghindari People Power
Tidak dapat dibenarkan apabila pengatasnamaan rakyat dilakukan semata-mata adalah untuk mempermudah makar pada pemerintahan. Seperti yang kita tahu bentuk negara demokrasi telah disepakati semenjak bangsa ini didirikan oleh para pendiri bangsa indonesia. Jangan sampai kita mudah terprovokasi oleh narasi-narasi people power yang justru memperkeruh kondisi bangsa. Kita juga mestinya memverifikasi terlebih dahulu narasi-narasi tersebut. Sehingga informasi yang kita dapatkan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan keavalidannya.
Karya : Siti Roihatul Jannah (Pesantren Khozinatul Ulum Blora)