Indonesia Sebagai Rahmatan Lil Alamin

Indonesia sebagai bangsa yang Rahmatan Lil alamin, terbukti dari kultur bangsa Indonesia yang sangat beragam. Indonesia memiliki banyak suku, budaya, agama, etnis, dan ras yang beraneka ragam.

Bangsa Indonesia merupakan negara kepulauan yang strategis. Hal ini lah yang menjadikan masyarakat berimigrasi dari pulau ke pulau dengan membawa budaya, ras, agama masing-masing. Akan tetapi masyarakat Indonesia memiliki watak yang terbuka dengan budaya baru yang masuk selama budaya tersebut tidak membawa ancaman dan perpecahan. Lalu apakah dengan budaya, ras, etnis dan agama yang beraneka ragam menjadi penyebab terjadinya perpecahan?.

Tentunya tidak, dengan mindset dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika semua menjadi satu. Dalam arti bersatu tetapi tidak bercampur antara satu dengan lainnya yang tidak menjadikan terpecah belah. Dalam Islam beraneka ragamnya di Indonesia adalah sesuatu yang wajar (sunnatullah) dalam kehidupan. Dengan berpedoman hidup kepada Al Qur’an dan sangat menghargai adanya pluralitas sebagai hakikat manusia dalam kehidupan. Firman Allah dalam QS. Al-Maidah ayat 48 :

وَأَنزَلۡنَآ إِلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ بِٱلۡحَقِّ مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَمُهَيۡمِنًا عَلَيۡهِۖ فَٱحۡكُم بَيۡنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُۖ وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَهُمۡ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلۡحَقِّۚ لِكُلّٖ جَعَلۡنَا مِنكُمۡ شِرۡعَةٗ وَمِنۡهَاجٗاۚ وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمۡ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗ وَلَٰكِن لِّيَبۡلُوَكُمۡ فِي مَآ ءَاتَىٰكُمۡۖ فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِيعٗا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ فِيهِ تَخۡتَلِفُونَ 

Dan kami menurunkan kitab (Al Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah kau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat diantara, kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang diberikan kepadamu, maka berlomba-lombalah dalam kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberikannya kepadamu terhadap apa yang kamu dulu perselisihkan.” (QS. Al-Maidah ayat 48).

Peran Indonesia sebagai Rahmatan Lil Alamin dalam arti bisa mewujudkan kedamaian dan kasih sayang ditengah masyarakatnya yang beraneka ragam dan alam semesta. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 yakni tujuan bangsa Indonesia dalam alinea ke-4 yakni:

“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Disamping itu, untuk menjadi Indonesia yang Rahmatan Lil Alamin adalah mengikuti hadist nabi yakni

خير الناس انفعهم لناس

( sebaik-baik manusia adalah bermanfaat kepada manusia yang lainya).

Diantara upaya agar bermanfaat dari satu umat ke umat lainya adalah menjunjung tinggi toleransi (tasamuh), tidak deskriminasi terhadap suku, etnis dan agama lainya, serta saling tolong menolong dalam kebaikan.

Indonesia merupakan fenomena dunia yang memiliki keberanekaragaman yang sangat banyak. Hal inilah yang harus kita jaga kedaulatan bangsa yang diwariskan dari nenek moyang kita dahulu. Semoga Indonesia yang Rahmatan Lil Alamin ini selalu membawa keberkahan dan kerukunan dalam perbedaan yang ada dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.

Penulis : Ahmad Faza Wafal Arfat (Pesantren Entrepreneur Al- Mawaddah, Kudus)

sumber gambar : https://retizen.republika.co.id/posts/15921/keanekaragaman-agama-di-indonesia

Anda mungkin juga suka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *