Narasi

Pondok Pesantren, Proyeksi Besar Negara dalam Mewujudkan Indonesia Emas yang Rahmatan Lil Alamin

Gagasan Indonesia Emas

santrimillenial.id – Indonesia saat ini telah berusia 77 tahun. Sebuah negara yang besar dan mempunyai kekayaan sekaligus keberagaman budaya, bahasa, suku, ras, agama, dan budaya. Tentunya banyak impian yang hendak dicapai. Filsafat pancasila ke 64 menjelaskan tentang pemaknaan sila ke-5 pancasila, yaitu “Negara yang menganut prinsip kesejahteraan (welfare state), memastikan setiap warga negaranya terjamin standar kesejahteraan hidup minimumnya”. Walaupun jika kita melihat dari aspek perekonomian, Negara Indonesia adalah negara berkembang. Akan tetapi, dengan berbekal asset dan potensi, maka Bangsa Indonesia kelak akan menjadi negara yang maju.

Impian Indonesia sebagai negara maju telah termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Muhadjir Effendy menjelaskan lebih lanjut bahwa Indonesia akan mengalami usia emas pada tahun 2045. Nantinya, Indonesia genap berusia 100 tahun. Maka harapannya pada tahun ini Indonesia telah menjadi negara maju dan setara dengan negara adidaya.

Ikhtiar Menjadi Negara Maju

Negara maju digambarkan dengan perkembangan perekonomian yang tinggi dan didominasi dengan sektor industri ketiga dan keempat. Sehingga dengan adanya pendapatan perekonomian yang tinggi dan menentukan pendapatan perkapita dan indeks pertumbuhan manusia yang tinggi. Presiden Joko Widodo, dalam sebuah kesempatan menyampaikan gagasan tentang Indonesia Emas 2045. Setidaknya terdapat tiga hal pokok penting yang akan menjadi acuan untuk menggapai visi Indonesia Emas 2045.

Pertama, stabilitas bangsa harus terjaga dengan baik karena tanpanya tidak ada negara yang berhasil menggapai kemakmuran. Kedua, perlunya keberlanjutan dan kesinambungan kepemimpinan. Ketiga, sumber daya manusia (SDM) yang menjadi kekuatan besar bangsa Indonesia.

“Untuk mencapai Indonesia Emas 2045 dibutuhkan, sangat dibutuhkan, smart execusion. Dan dibutuhkan smart leadership, oleh strong leadership, yang berani dan pandai mencari solusi, dan yang punya nyali,” tutur Presiden Joko Widodo dalam acara peluncuran Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045” di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (15/06).

Dengan demikian, generasi muda saat ini dapat berperan banyak dalam perwujudan Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, Kemenko PMK, Muhdjir Efendy menyampaikan hal yang selaras dalam acara Wisuda Ke-105 Periode III Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam acara yang terlaksana di UMM Dome Malang, pada Kamis (6/10/2022) tersebut beliau menyampaikan bahwa generasi muda saat ini harus kerja keras, mengejar mimpi besar, dan berusaha sekuat tenaga demi terciptanya Indonesia Emas.

Kehadiran Negara di Pondok Pesantren

Menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan PR besar bagi sebuah negara. Tak terkecuali Negara Indonesia.  Dalam hal ini, pondok pesantren mempunyai peran vital dalam membina dan mencetak para santrinya untuk menjadi santri yang berkualitas. Selain itu, pesantren juga mempunyai kapasitas dalam memersiapkan generasi muda yang unggul, berkualitas, dan memiliki karakter.

Hal ini terbukti dari berbagai penelitian yang mengatakan bahwa, pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang mempunyai peran besar dalam membentuk santrinya agar mempunyai karakter yang baik. Selain membina karakter, pondok pesantren juga membakali santrinya dengan basis keilmuan Islam. Di antaranya seperti fiqh, ushul fiqh, tauhid, hadits, dan tafsir. Dengan demikian, harapannya para santri mampu untuk membina lingkungan sosialnya sesuai dengan ajaran-ajaran agama yang selalu membawa rahmat bagi semesta.

Kehadiran negara di pondok pesantren terwujud dengan adanya Undang-undang pondok pesantren dan peraturan turunannya. Undang – undang ini merupakan bentuk apresiasi negara atas kontribusi pesantren dalam memersiapkan generasi muda yang unggul, berkualitas, dan memiliki karakter. Sehingga telah jelas bahwa kehadiran negara di dunia pesantren merupakan proyeksi besar negara dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju yang rahmatan lil alamin.

Editor : Meliana Octaviani

Muhammad Ulil Albab

Recent Posts

Supporter Sepak bola : Wujud Nasionalisme Modern

Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…

22 jam ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (2)

Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai…

2 hari ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (1)

Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…

2 hari ago

Jaga Ucapanmu

Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…

3 hari ago

Mencegah Radikalisme di Kampus: Peran Mahasiswa dalam Membangun Lingkungan Akademik yang Inklusif

Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…

3 hari ago

Es Teh Setiap Hari: Sehat atau Bahaya?

Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…

3 hari ago