Narasi

Apakah hakikat perayaan maulid Nabi Muhammad SAW?

Hakikat perayaan Maulid Nabi adalah untuk memperingati dan merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW serta untuk mengenang ajaran, kehidupan, dan perjuangannya. Hal ini memiliki beberapa tujuan pokok:


1.Mengenang Nabi Muhammad SAW

Perayaan Maulid adalah cara untuk mengingat Nabi Muhammad SAW, sosok yang dianggap sebagai utusan terakhir Allah SWT dalam Islam. Ini adalah saat untuk merenungkan kehidupannya dan mengambil pelajaran dari ajarannya.


2.Meningkatkan Cinta dan Penghargaan

Perayaan Maulid juga bertujuan untuk meningkatkan cinta, penghormatan, dan kasih sayang terhadap Nabi Muhammad SAW. Umat Islam diharapkan untuk meneladani ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.Karena Nabi Muhammad SAW utus oleh Alloh SWT sebagai rahmat(belas kasih) bagi seluruh umat manusia. Senada dengan sabdanya:
إنما بعثت رحمة للعالمين
Artinya: Sesungguhnya aku(Muhammad) diutus oleh Alloh sebagai belas kasih terhadap seluruh umat manusia.Juga sesuai dengan firman Alloh dalam surah Al Anbiya’ ayat:107.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ(الأنبياء:١٠٧)
Artinya:Aku(Alloh)tidak mengutus mu(Muhammad)kecuali sebagai rahmat bagi umat manusia.
Dan dalam ayat yang lain Alloh menegaskan:
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ(يونس ٥٨)
Artinya: Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.(Q.S Yunus:58)
Maka, ketika dua ayat ini di hubungkan akan terdapat sebuah dalil bahwa bergembira terhadap kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan hal yang di perintahkan oleh Alloh SWT.


3.Penyampaian Ajaran Islam

Selama perayaan ini, para ulama sering memberikan ceramah agama dan kuliah untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang ajaran Islam kepada masyarakat. Ini bisa menjadi momen pendidikan agama.

Tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Penting untuk dicatat bahwa cara perayaan Maulid Nabi dapat berbeda di berbagai budaya dan komunitas Islam. Beberapa merayakannya dengan cara yang sederhana dan reflektif, sementara yang lain mungkin melibatkan prosesi, acara sosial, atau aktivitas lainnya. Seperti tradisi yang terlaku bagi masyarakat Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah,mereka mengadakan sebuah tradisi bernama “weh-wehan”. Yaitu tradisi berupa saling memberi makanan antar tetangga,saudara,dan kerabat.Biasanya tradisi ini di laksanakan pada tanggal 11 Rabiul awwal di sore hari.


Kendati demikian,yang terpenting adalah memahami bahwa tujuan utama perayaan ini adalah untuk menghormati dan memahami ajaran Nabi Muhammad SAW.

oleh: Al ma’ruf

Al Maruf

Recent Posts

Teknologi Digital: Penyelamat atau Penjerat?

Teknologi digital sudah merambah pada setiap aspek kehidupan kita. Mulai dari cara kita berkomunikasi, bekerja,…

2 jam ago

Generasi Toleran: Revolusi Hati untuk masa depan yang Damai

Toleransi, sebuah kata yang sering kita dengar namun tak selalu kita pahami sepenuhnya. Di era…

2 hari ago

Menjaga Kecantikan dari Dalam: Akhlak sebagai Kunci Utama

Kecantikan sering kali diasosiasikan dengan penampilan fisik, seperti kulit bersih, tubuh ideal, atau wajah menarik.…

2 hari ago

Filosofi dan Singkatan Dari Huruf Santri

Menjelang Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2024 ini, kontribusi santri sudah merebak di berbagai hal.…

2 hari ago

Mahasiswa KKN 78 Iain Kudus Berpartisipasi dalam Kegiatan Peringatan Maulid Nabi di Masjid/Mushola Desa Wandankemiri pada saat Bulan Mulud

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momen yang penuh berkah dan semangat kebersamaan di tengah…

3 hari ago

Mahasiswa KKN-MB 078 IAIN Kudus Gelar Kegiatan Jumat Berkah (Berbagi di Hari Jumat)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari program KKN-Moderasi Beragama (KKN-MB) 078 IAIN Kudus yang bertempat…

3 hari ago