santrimillenial.id – Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sudah menjadi tradisi yang mengakar bagi para umat muslim. Meskipun ada beberapa kelompok yang menentang perayaan maulid nabi, tidak menyurutkan semangat umat untuk merayakannya sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia atas kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW.
Terlepas dari perdebatan boleh atau tidaknya perayaan maulid nabi, nyatanya cerita sejarah serta para ulama besar memiliki dasar kuat yang menjadi alasan untuk tetap melaksanakan tradisi ini.
Rasa cinta para umat yang begitu besar kepada baginda nabi, pun menjadi alasan kuat atas tradisi-tradisi peringatan maulid nabi yang mereka lakukan. Mulai dari rutinan safari maulid (membaca Maulid Al Barzanji secara bergilir dari tempat satu ke tempat yang lain) hingga tradisi-tradisi besar lainnya.
Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dengan penuh suka cita merayakan peringatan maulid nabi dengan membaca maulid al barzanji. Tidak hanya para ibu Muslimat saja, jama’ah bapak-bapak pun turut mengadakan rutinan al barzanji sebagai bentuk menghurmati bulan kelahiran baginda nabi.
Bulan Maulid Nabi juga Momen penting bagi Perempuan
Ada hal penting yang perlu kita ketahui, bahwa perayaan maulid nabi ini juga menjadi momen penting untuk para perempuan. Sebab juga menjadi momen perayaan kemerdekaan atas hak hidup yang mereka dapatkan.
Perempuan, menjadi subjek yang tidak pernah habis untuk dibicarakan dari sisi manapun. Hak-hak nya yang masih sering dikesampingkan terus diupayakan untuk didapatkan. Upaya ini sudah dimulai sejak lahirnya nabi Muhammad SAW.
Sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, orang-orang masih berada pada zaman kejahiliahan. Yang mana seorang bayi perempuan tidak pernah mendapat haknya untuk hidup. Setiap ada kelahiran bayi perempuan pasti langsung mereka kubur hidup-hidup. Sebab perasaan malu dari keluarga, yang saat itu masih memandang sebuah aib kelahiran seorang bayi perempuan.
Rasulullah SAW lahir membawa ajaran Islam rahmatan lil alamin
Rasulullah SAW lahir membawa ajaran Islam rahmatan lil alamin yang membawa kedamaian untuk seluruh umat di dunia. Orang-orang jahiliyah disadarkan untuk menerima kelahiran bayi perempuan. Karena kelahiran seorang bayi baik laki-laki ataupun perempuan adalah anugerah dari Allah SWT yang masing-masing berhak mendapatkan hak atas kehidupannya.
Laki-laki dan Perempuan memiliki Hak yang sama
Allah SWT menciptakan laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama tanpa membedakan kedudukannya sebagaimana firman Allah QS. Al Hujurat Ayat 13 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَرٖ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبٗا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٞ
Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Maka dari sini cukup jelas, bahwa pada dasarnya kemuliaan hanya milik Allah SWT, dan Islam hakikatnya tidak membedakan antara hak laki-laki dan perempuan. Segela perbedaan adalah anugerah Allah SWT untuk saling mengenal dan saling melengkapi.
Maka sudah semestinya menjadi perempuan harus banyak bersyukur dan selalu berusaha memberdayakan dirinya untuk memenuhi hak dan tanggung jawabnya sebagai perempuan. Meningkatkan rasa cintaannya kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul yang telah mengembalikan hak kehidupannya.
Dan di bulan maulid ini selain menjadi bulan kemuliaan kelahiran sang nabi juga menjadi momen untuk merayakan kemerdekaan perempuan yang terjadi berkat kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Oleh : Nurul Wahidatul Hamidah