KESAKTIAN PANCASILA; IDEOLOGI YANG FINAL

Ideologi merupakan kumpulan gagasan, ide dan keyakinan yang komprehensif, sistematis dan menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Ideologi menjadi kerangka penyelenggaraan suatu negara untuk mewujudkan cita-cita bangsanya.

Di Indonesia, para pendiri bangsa telah sepakat menetapkan Pancasila sebagai ideologi negara karna sesuai dengan nilai-nilai bersama yang dapat menyatukan berbagai golongan masyarakat secara konkret dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa yang lahir pada 1 Juni 1945, tak lepas dari berbagai permasalahan yang ingin mengganti Pancasila sebagai ideologi negara dengan ideologi lain.

Beberapa permasalahan yang ditemui dalam penerapan pancasila sebagai ideologi negara antara lain:

Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia)

Gerakan 30 September (G30S) yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) atau dikenal dengan sebutan G30S PKI merupakan bagian dari pemberontakan dalam penerapan Pancasila sebagai ideologi negara.

Secara ideologis, PKI yang sudah memiliki 3 juta anggota dan menjadi partai besar ingin menjadikan ideologi komunis dalam membentuk sistem pemerintahan yang digunakan sebagai alat untuk mewujudkan masyarakat komunis.

Alhasil, PKI gagal dalam misinya dan dibubarkan pada Senin, 14 Maret 1966 lewat ketetapan MPRS Nomor VVV/1966 pada masa Soeharto setelah menerima surat perintah 11 Maret sebagai upaya mengembalikan stabilitas negara.

Ideologi komunis sangat bertolak belakang dengan pancasila. Komunisme tidak meyakini adanya tuhan dan menganggap agama sebagai candu belaka, sedangkan masyarakat indonesia menjadikan agama menjadi salah satu rujukan dan pertimbangan penting dalam membuat aturan.

Masyarakat indonesia yang multikultular juga tidak bisa dipaksakan mengadopsi ideologi komunis, karna dalam ajaran komunis salah satunya adalah memaksakan satu paham atau aliran kepada semua orang sehingga keragaman yang ada di Indonesia tidak mungkin dipaksakan dalam satu keyakinan.

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia

Gerakan Darul Islam (DI) merupakan gerakan politik yang mempunyai pasukan yang disebut Tentara Islam Indonesia (TII) terjadi pada awal tahun 1948. Gerakan ini memiliki tujuan mendirikan Negara Islam Indonesia (NII)

Berawal dari cita-cita Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang ingin mendirikan Negara Islam Indonesia, gerakan Darul Islam (DI) ingin mengganti pancasila sebagai dasar negara dengan syari’at Islam dan memulai pemberontakan yang tersebar di beberapa wilayah, terutama Jawa Barat, Sulawesi SelatanAceh dan Kalimantan selatan.

Gerakan ini dinilai sangat bertentangan dengan keadaan indonesia saat itu, karna keyakinan pendiri dan juga bangsa indonesia yang beragam, sehingga gerakan DI ini ditumpas oleh pemerintah pada 27 Agustus 1949 yang dikenal dengan Operasi Baratayudha.

Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) adalah gerakan separatis yang bertujuan ingin memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur (NIT) dan RIS (Republik Indonesia Serikat). Pemberontakan RMS didirikan oleh seorang mantan Jaksa Agung di Negara Indonesia Timur, bernama Dr. Christian Robert Steven Soumokil dan diproklamirkan pada 25 April 1950 yang berlokasikan di Ambon sebagai markas pusat.

Gerakan ini lahir karna ketidakpuasan mereka terhadap proses kembalinya RIS ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga pada 25 April 1950 pemerintahan Maluku Selatan mengikrarkan proklamasi Republik Maluku Selatan.

Pada masa ini, Ideologi Pancasila sebagai nilai persatuan dan kesatuan diuji kembali. Hingga pada 14 Juli 1950, pemerintah menurunkan pasukan ekspedisi APRIS/TNI untuk menumpas gerakan ini dan mengembalikan persatuan dan kesatuan indonesia.

Dari berbagai gerakan yang ingin mengganti Pancasila sebagai ideologi bangsa, Pancasila telah menunjukkan kesaktiannya. Yaitu dari masa ke masa, pancasila sebagai ideologi bangsa masih relevan sampai sekarang. Pancasila sebagai ideologi bangsa juga dianggap sudah final, bangsa yang beragam sangat menjiwai pancasila sebagai ruh kehidupan berbangsa dan bersendikan bhineka tunggal ika.

Oleh : Iqbal Kafabillah

Sumber gambar : https://pngtree.com/freepng/greeting-of-kesaktian-pancasila-day_6786726.html

Anda mungkin juga suka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *