free page hit counter

Begini Strategi dan Titipan BNPT untuk Duta Damai dalam Menghadapi Radikalisme

santrimillenial.id – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) mengajak dan menghimbau Duta Damai dan Duta Damai Santri untuk saling bersinergi dalam menghadapi narasi radikalisme pada Rakornas ke-VII di Hotel Royal Senyiur, Prigen, Kabupaten, Pasuruan, Jawa Timur, 7-10 Oktober 2023.

Kepala BNPT RI Komjen Pol. Prof. Dr. Rycko Amelza Dahniel, M.Si mengatakan bahwa Duta Damai yang sudah ada saat ini masih tergolong kecil. Tetapi, memiliki dampak sangat besar dalam melawan penyebaran intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

“Terima kasih atas usaha menyebarkan konten-konten perdamaian untuk membangun Indonesia Harmoni dan keutuhan negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan ini memang kecil tapi dampaknya besar sekali,” ujarnya dalam Rakornas Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri (10/10/2023).

Menurutnya, terorisme adalah ideologi yang dibawa untuk tujuan politik bukan agama. Pasalnya, tak satu pun agama yang mengajarkan kebencian, kekerasan, kebohongan, mengolok-olok pemimpin dan bangsa sendiri. Mereka menggunakan simbol agama Islam, menggunakan atribut dan jubah agama, dan memanipulasi agama untuk mencapai tujuannya yang justru bertentangan dengan nilai-nilai Agama Islam yang menjunjung sifat saling menghargai satu sama lain. Dalam Al Qur’an sudah dijelaskan betapa agama ini menjunjung tinggi kesucian dan kebaikan terhadap orang lain, menggunjing saja dilarang, disamakan dengan memakan daging saudara. Apalagi membunuh brutal dengan kekerasan.

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرً۬ا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٌ۬‌ۖ وَلَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًا‌ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُڪُمۡ أَن يَأۡڪُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتً۬ا فَكَرِهۡتُمُوهُ‌ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ۬ رَّحِيمٌ۬ -١٢

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan prasangka karena sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa. Janganlah kamu sekalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sekalian berghibah (menggunjing) satu sama lain. Adakah seseorang di antara kamu sekalian yang suka makan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang.” [QS: 49 (al Hujurat) ayat 12.]

Menurutnya, ideologi terorisme jelas tidak bisa diterima masyarakat dunia. Pertama terorisme tidak sesuai dengan peri kemanusiaan yang beradab dan penuh cinta kasih. Tidak menghormati kemanusian mengajarkan kekerasan, menghancurkan peradaban manusia. Di sisi lain, semua agama mengajarkan kasih sayang dan cinta kasih yang jelas bertolak belakang dengan terorisme.

“Hati-hati dengan ideologi ini. Berawal dari tidak bisa menerima perbedaan, meningkat naik kelas mulai memaksakan kebenaran, merasa paling benar sendiri, orang lain salah. Yang salah dipaksa dengan ancaman kekarasan, dikafirkan. Naik kelas menjadi merasa paling benar, intoleran, jadi radikal. Orang-orang direkrut untuk menebar kekarasan dan rasa takut dengan menjadi teroris,” papar Kepala BNPT.

Intinya, ideologi teroris tidak bisa menerima perbedaan dan kebangsaan. Ideologi ini bahkan tidak hanya menghancurkan peradaban, lebih dari itu merobek-robek rasa kebangsaan. Disinilah peran Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri dalam menjaga kedamaian dan keutuhan bangsa Indonesia.

“Anda adalah pemuda pemudi terpilih. Kalian lebih ngerti dari saya. Kalian generasi z dan milenial, kalian lebih tahu cara dan strategi berkomunikasi pakai gagdet, media sosial. Kita hanya titip terus gelorakan konten kebangsaan dan kedamaian baik secara online maupun offline,” harap Kepala BNPT

Kepala BNPT RI mengajak Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri untuk mencontoh strategi dan meneladani ucapan aktivis perdamaian asal Pakistan, Malala Yousapzai “With guns you can kill terrorists, with education you can kill terrorism”. “Selamat beramal selamat bertugas, mudah-mudahan anak-anakku sekalian tetap konsisten dan tetap cinta negeri. Semoga tuhan menjaga bangsa Indonesia,” pungkas Kepala BNPT.

Oleh: Roni Adi Wijaya (Ponpes Kyai Galang Sewu)

Anda mungkin juga suka.