Blora dan Kekayaan Artefak Bersejarah

santrimillenial.id – Blora adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang menyimpan keanekaragaman budaya. Selain dikenal sebagai Kabupaten yang kaya akan kayu jati, Blora juga memiliki warisan budaya dan sejarah yang terus dijaga hingga saat ini.

Para relawan Forum Peduli Sejarah Blora (FPSB) banyak menemukan harta berharga bernilai sejarah di Blora. Benda-benda bersejarah yang telah ditemukan disimpan dan dirawat di Museum yang ada di Blora. Salah satu tempat yang menyimpan benda-benda bersejarah di Blora adalah Rumah Artefak yang terletak di komplek GOR Mustika, Jl. GOR No. 03, Karangjati, Blora.

Rumah Artefak menyimpan ratusan benda-benda bersejarah hasil temuan masyarakat Blora dan para pakar peneliti. Selain menyimpan koleksi benda cagar budaya di rumah artefak juga terdapat patung rekonstruksi homo erectus progresif.

Beberapa benda cagar budaya itu adalah peninggalan beberapa jenis keris, kemudian arca nandi atau arca sapi (lembu) yang biasa terdapat di tempat peribadatan penganut Hindu Syiwa, patung ini ditemukan tahun 2017 di desa Mendenrejo, Kec. Keradenan, Kab. Blora.

Ada pula Guci Kuno Danaraja yang berbahan gerabah dan diperkirakan berasal dari abad IX. Adapun Gamelan Kuno  yang ditemukan oleh Arif relawan Forum Peduli Sejarah Budaya Blora (FPSBB) di Alas Blambangan Kec. Randublatung, gamelan ini terbuat dari perunggu dan diperkirakan  peninggalan pada masa Hindu Budha. Benda-benda cagar budaya ini asli yang telah ditemukan di daerah Blora dan di simpan di Rumah Artefak Blora.

Selain itu, yang tak kalah menarik adalah hasil penemuan peninggalan Bekal Kubur Wong Kalang berupa alat-alat pertanian dan perhiasan yang diperkirakan hidup pada masa Hindu-Budha (abad ke 8-15).

Wong Kalang merupakan sub suku di Jawa yang tinggal di kawasan hutan. Mereka hidup di kawasan Bojonegoro, Blora, Pati, dan sekitarnya. Wong kalang telah menganut sistem strata  sosial yang tinggi, berdasarkan bekal kubur yang ditemukan. Jika yang meninggal strata sosialnya tinggi di kuburannya dibekali sawur atau butiran emas murni beserta perhiasan lainnya. Di strata tengah dibekali perunggu dan strata rendah dibekali alat-alat pertanian.  

Benda-benda bersejarah banyak di temukan dari aliran sungai Lusi dan sungai Bengawan Solo. Dua sungai ini melintasi kabupaten Blora dan menjadi saksi bisu perjalanan waktu, mengungkapkan kisah-kisah dari masa lampau yang kaya sejarah. Berdasarkan aspek kronologi sejarahnya, beberapa benda bersejarah yang disimpan di Rumah Artefak Blora berasal dari empat masa, yaitu masa prasejarah, masa klasik Hindu-Budha, masa Islam, dan masa kolonial.

Anda mungkin juga suka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *