Dalam lintasan sejarah, tampak bahwa para fuqoha’ kerap kali menghadapi perdebatan dan bahkan permusuhan dari para lawannya yang beda pemikiran (pendapat). Imam kita, Imam Syafi’i, telah mengalami berbagai pengalaman perdebatanan permusuhan ini. Padahal, prinsip-prinsip dasar agama kita mengatakan, Allah SWT. Akan memberkahi orang-orang yang membukakan pintu kebaikan dan menutup pintu keburukan!
Oleh sebab itu, Imam Syafi’i telah menjelaskan kepada kita tentang sikapnya terhadap orang-orang yang memusuhinya, beliau mengatakan dalam bait-bait syairnya:
۞قَالُوۡا سَكَتَّ وَقَدۡ خُصِمۡتَ؟قُلۡتُ لَهُمۡ
إنَّ الۡجَوَابَ لِبَابِ الشَّرِّ مِفۡتَاحُ
۞وَالصُّمۡتُ عَنۡ جَاهِلٍ أوۡاَحۡمَقٍ شَرَفٌ
ُوَفِيهِ اَيۡضًا لِصَوۡنِ الۡعِرۡضِ إصۡلَاح
۞أمَّاتَرَی الۡأُسۡدَ تُخۡشَی وََهِيَ صَامِتَةٌ
وَالۡكَلۡبَ يُخۡشَی لَعَمۡرِي وَهِيَ نَبَّاحُ
Artinya:
“Mereka berkata ‘kamu diam saja!? Padahal kamu dimusuhi’
Aku berkata bahwa jawaban itu adalah kunci keburukan.
Tidak melayani orang bodoh adalah suatu kehormatan
Juga dapat menjaga Harga diri dengan sangat baik sekali.
Tahukah kamu tentang singa? Ia di takuti bila ia diam
Namun, anjing yang menggonggong justru akan di lempar batu.”
Bait-bait syair itu adalah jawaban kepada orang yang mencela imam Syafi’i lantaran beliau diam saja ketika di cerca oleh orang-orang bodoh nan dungu. Imam Syafi’i mengatakan, “ketika aku meladeni orang-orang bodoh itu maka itu sama saja aku membukakan pintu keburukan. Allah SWT tidak akan memberkahi orang seperti itu. Bersikap diam dalam menghadapi mereka itu justru akan berbuah kemuliaan. Kemuliaan seperti apa? Tentu saja kemuliaan dalam hidup dan harga diri”
Imam Syafi’i juga mengatakan “singa yang diam di sarangnya justru akan di takuti oleh hewan-hewan lain bahkan oleh manusia. Sementara, anjing seringkali menggonggong maka sesering itu pula ia akan di usir manusia oleh karena itu oleh karena itu sikap diam ku atas mereka itu lebih baik ketimbang aku meladeni ocehan-ocehan mereka. demikian pula dengan kalian, apabila kalian
meladeni orang-orang semacam itu sama saja kalian tidak ada bedanya dengan mereka bahkan lebih bodoh dari mereka!”
Oleh : Achmad Muntaqo
Sumber: kitab ad-diwan asy-Syafi’i
Karya Syaikh Abi Abdillah Muhammad bin Idris asy-Syafi’i
Sumber Gambar : https://www.indovoices.com/lifestyle/diam-itu-emas/
Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…
Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai…
Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…
Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…
Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…
Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…