Generasi Z, ketika membangun kesadaran multikultural pada dasarnya menjadi upaya dalam mengelola ekosistem yang heterogen ini. Selain itu, tentunya akan memperluas jaringan sosial. Hal lain misalnya, menumbuhkan rasa empati dalam diri seseorang sekaligus kebanggaan memiliki keberagaman di Indonesia.
Indonesia mempunyai kekayaan yang luar biasa salah satunya budaya, jumlah penduduk dan sumber daya alam. Multikultural tersebut lahir atas dasar historis, letak geografis yang Indonesia miliki hingga keterbukaan Indonesia dalam menerima budaya asing yang masuk. Dunia juga telah mengakui akan multikultur di Nusantara.
Negara yang heterogen ini tidak menjadikan perpecahan. Karena perbedaan itulah, Indonesia menjadi kuat dan besar. Penyatuan dalam perbedaan tidak lepas dari sejarah melawan penjajah. Sampai akhirnya menjadikan makna Bhineka Tunggal Ika sebagai moto bangsa ini.
Semboyan tersebut patut terjaga. Karena, perpecahan masa kini mudah tersulut hanya karena fanatik terhadap budaya sendiri maupun dengan cara merendahkan budaya lain. Misalnya, Generasi Z yang hidup di era digital. Menurut Graeme dan Grant-Marshall yang mengemukakan teori generasi mengungkapkan bahwa yang menobatkan generasi ini ialah mereka yang lahir dari tahun 1997 sampai 2012.
Artinya saat ini, mereka berusia 11 tahun hingga 26 tahun. Sedang memasuki masa remaja. Tentunya Gen Z mempunyai tanggung jawab besar dalam menjaga multikultural di Indonesia. Pasalnya, era sekarang begitu masif terhadap teknologi digital. Dimana orang-orang tidak lagi kekurangan informasi. Namun kelebihan informasi. Sehingga tantangannya adalah bagaimana cerdas, kritis dan teliti dalam mengolah informasi.
Hal ini mempunyai tujuan tertentu dalam menjaga keberagaman Indonesia. Salah satu caranya misalnya, mendesain kesadaran multikultural. Multikultural sangat berkaitan dengan adanya pemikiran seseorang mengenai esensi budaya milik sendiri dan orang lain. Disisi lain, multikultural mengajarkan bagaimana interaktif kepada sesama yang memiliki perbedaan.
Fungsi Kesadaran Multikultural
Kesadaran akan multikultural mampu membuat individu terpengaruh dari segi interaksi, pemikiran dan perilaku yang objektif. Adapun kesadaran yang mestinya digali oleh generasi Z pada nilai multikultural yang pertama, kesadaran untuk menghargai satu sama lain. Meskipun lahir dari budaya yang berbeda.
Kedua, mampu berteman dengan siapapun tanpa memandang status historis masa kini dan lalu. Ketiga, membangun kesadaran bahwa setiap orang mempunyai hak dan kewajiban yang setara. Bernaung pada bangsa yang satu yakni Indonesia.
Keempat, menyadari bahwa masing-masing memiliki cara tersendiri dalam mengungkapkan, mengekspresikan segala bentuk kecintaan pada budayanya. Terakhir, menanam kesadaran sehingga membuahkan perlakuan yang sama tanpa adanya diskriminasi kepada sesama masyarakat Indonesia.
Generasi Z, ketika membangun kesadaran multikultural pada dasarnya menjadi upaya dalam mengelola ekosistem yang heterogen ini. Selain itu, tentunya akan memperluas jaringan sosial. Hal lain misalnya, menumbuhkan rasa empati dalam diri seseorang sekaligus kebanggaan memiliki keberagaman di Indonesia.
Tidak sampai disitu. Kesadaran multikultural, dalam implementasi berjalan mulus, mampu menghadirkan jiwa toleransi yang kemudian menjadi bekal dalam mengatasi konflik.
Segala bentuk kesadaran itulah, akan menciptakan kedamaian, keharmonisan. Dengan landasan saling menghormati satu sama lain. Menghargai tanpa memaki, mengapresiasi dengan sepenuh hati, bukan persaingan namun kebanggaan. Terus menomorsatukan asas kemanusiaan sekaligus keadilan sosial.