santrimillenial.id – Menukil dari buku Kajian Konflik dan Perdamian (2015) karya Anak Agung dan Nabilla Sabban, perdamaian adalah suatu kondisi di mana masyarakat bisa hidup secara berdampingan, meskipun masyarakat tersebut mempunyai perbedaan. Perdamaian menciptakan ketenangan dalam menjalani kehidupan, serta membuat kita bisa melihat sisi indah dari perbedaan yang bersisian dengan kehidupan kita setiap harinya.
Berbicara mengenai perdamaian, bukan hanya negara yang menggaungkannya tapi agama juga menyuarakan hal yang sama. Islam menyuarakannya lewat ayat – ayat Al Qur’an yang memuat ajaran tentang perdamaian. Salah satu ayat tentang perdamaian tersebut adalah Q.S Al Hujurat ayat 10. Ayat ini mengandung beberapa pelajaran berharga yang selaras dengan narasi perdamaian. Setidaknya terdapat tiga hal penting yang dapat kita ambil dari kandungan Q.S Al Hujurat ayat 10 ini.
Tiga Pelajaran Berharga dalam Q.S Al Hujurat ayat 10
Pertama, dalam satu kalimat pertama dalam ayat tersebut yakni Innamalmu’minuuna ikhwatun. Kalimat ini mengandung artian bahwa setiap orang yang beriman adalah bersaudara. Karena seperti kita ketahui bersama bahwa ada tiga macam persaudaraan yang mana salah satunya adalah persaudaraan sesama umat Islam atau Ukhuwwah Islamiyyah.
Kedua, Faashlihuu baina akhawaikum. Makna yang terkandung didalamnya adalah perintah untuk mendamaikan kedua pihak dari saudara saudara kita yag sedang berselisih. Kalimat ini pada dasarnya mengandung pemaknaan yang lebih luas mengenai saudara. Saudara yang berselisih disini bukan hanya saudara sesama islam akan tetapi juga saudara setanah air yang membelot terhadap penguasa. Bahkan saudara sesama manusia yang berselisih karena perbedaan dalam berbagai aspek yang mengelilingi mereka.
Ketiga, Wattaqullaaha la’allakum turhamuun. Kalimat terakhir ini mengandung perintah untuk bertaqwa kepada Allah. Merealisasikan Ketaqwaan ini hendaknya lakukan dalam bentuk mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Harapannya agar kita senantiasa mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Salah satu hal yang dapat kita lakukan adalah tidak menebar faham fanatisme kelompok. Yang mana faham ini dapat mengikis perdamaian dan toleransi yang seharusnya tumbuh dalam kultur kehidupan bangsa kita. Karena kembali lagi bahwa mengadakan perdamaian dalam kehidupan adalah salah satu perintah Allah yang menjadi tanggung jawab kita bersama.
Oleh : Meliana Octaviani