Bulughul Marom – Akhlak: Marah Lebih Dari Tiga Hari

Dalam menjalin hubungan baik suami-istri saudara pertemanan maupun kolega tidak selalu berjalan mulus, tidak jarang terjadi perselisihan kekeliruan dan kekhilafan. Hal tersebut tidak mampu dihindari dalam kehidupan sosial umat manusia.

Di antara nikmat besar yang Allah berikan kepada para sahabat adalah Allah jadikan mereka saling mengasihi, saling mencintai, padahal sebelumnya mereka bermusuhan.

“Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan kemudian Allah mempersatukan hatimu, lalu jadilah kalian orang-orang yang bersaudara karena Nikmat Allah. (Q.S Ali Imran : 103)

Rasulullah menggambarkan hubungan persaudaraan antara sesama muslim ibarat satu jasad jika ada yang sakit yang lain turut merasakannya. Akan tetapi membangun suasana persaudaraan lebih sulit ketimbang memindahkan gunung, karena setan selalu berupaya memicu terjadinya permusuhan.

Ajaran Islam menjadi tuntutan bagi Muslim, mengenai hal ini; Mendiamkan orang lain atau tidak bertegur sapa dan juga marah lebih dari tiga hari dijelaskan oleh Rasulullah Alaihi wa Salam dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari Ayub al-Anshari r.a;

لاَ يُحِلَّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهجُرَ اَخَاهُ فَوقَ ثَلاَثِ يَلتَقِيَانِ فَيَصُدَّ هَذَا ويَصُدُّ هذا وخَيرُهُمَا الّذي يَبْدأُ باِلٍسَّلاَمِ

Tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk tidak menyapa (memutuskan persahabatan) saudaranya lebih dari tiga hari mereka bertemu tapi saling  menghindar. Yang terbaik dari mereka adalah yang memulai mengucapkan salam

لاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَدَبَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ الله إِخْوَانًا ولاَ يَحِلُّ لِمُسلِمٍ أنْ يَهجُرَ أَخَاهُ فَوقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ

Jangan saling membenci, saling dengki dan saling menghindar. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara, tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk tidak menyapa saudaranya lebih dari tiga malam

Faidah hadits

Yang dimaksud hadits adalah tidak berbicara pada muslim lainnya ketika bertemu lalu saling berpaling dan menghindar satu sama lain, dilarang memutuskan hubungan sesama saudara seiman, diharamkan mendiamkan selama lebih dari tiga hari tiga malam.

Yang perlu diperhatikan adalah kehati-hatian dalam masalah ini, karena nafsu sering kali mendorong seseorang untuk tidak menyapa saudaranya karena adanya rasa dengki akan urusan dunia. Dalam keadaan seperti ini seseorang bisa jadi tidak merasa bahwa setan menyelinap dalam dirinya dan menyatakan bahwa sikapnya itu adalah karena Allah. Maka dia akan jatuh pada apa yang dilarang oleh Rasulullah.

Keutamaan saling Memaafkan

Saling memaafkan kesalahan satu sama lain yaitu mereka yang berbesar hati memaafkan akan mendapat ganjaran di hari kiamat . Allah berfirman dalam surat Al-Hujarat ayat 10 Bahwa semua orang mukmin itu saudara layaknya hubungan persaudaraan dalam nasab sebab ada unsur keimanan diantaranya.

اِنَّمَا المُؤمِنُونَ اِخْوَةُ فَاَصْلِحُوا بَينَ اَخَوَيكُمْ واتَّقُوا الله لَعَلَكُم تُرْحَمُونَ

sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah keduanya dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati

Karena sikap saling mendzalimi tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Sikap saling mendzalimi telah menyatu dan menjadi warna hidup manusia, namun Islam tidak membiarkannya. Islam menekan seminimal mungkin semacam ini bisa terjadi.

Oleh : I’anatur Rofiqoh (PP Roudlotul Mubtadiin Balekambang, Jepara)

Sumber Gambar : https://darunnajah.com/tag/akhlak-mulia/

Anda mungkin juga suka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *