Cerpen

Obrolan Panca-Silla (3): Zaman Kacau

Panca: “Semua berita dipenuhi dengan isu-isu politik. Surat kabar, televisi dan media-media sosial yang lain sibuk membahas politik dan tetek bengeknya. Mau nonton kartun kesukaanku aja terganggu sama iklan-iklan politik. Enggak capek apa para tokoh-tokoh politik? Aku yang nonton aja capek banget.”

Silla: “Message

Panca: “Tunggu-tunggu, apatuh maksudnya, Sill?”

Silla: “Mess age atau zaman kacau”

Panca: “Ouh… Aku sekilas pernah baca nih tentang “Zaman Kacau””

Silla: “Iya, Medium is the Massage. Edisi infografi dari Understanding Media. Buku ini ditulis oleh Marshall McLuhan, sekitar tahun 1960-an. Di buku itu, McLuhan memperingatkan kita tentang masa depan manusia yang akan berubah karena adanya penemuan media audiovisual.

Panca: “Gagasan itu muncul 20 tahun sebelum internet ditemukan. Wow, keren. Terus, hubungannya sama politik yang aku bicarakan apa dong Sill?”

Silla: “Coba ingat-ingat, makna yang terkandung dalam buku itu apa?”

Panca: “Global village? Media adalah sarana penyebaran informasi?”

Silla: “Betul, Panca. Itu salah satu makna yang tersirat. Tapi, ada pesan yang tersimpan di dalamnya.The Medium is the Massage.

Panca: “Medium adalah pesannya? Pesan yang telah menyihir orang? Media telah menyihir orang.”

Silla: “Yes, Panca. Media telah menyihir semua orang. Berita-berita politik telah menyihir kita semua. Membuat zaman menjadi sangat kacau. Semua orang kebingungan.”

Panca: “Wow… Pemikiran yang sangat ekstrim untuk siswa menengah ke atas semester akhir”

Silla: “Tuh kan, lawaknya muncul. Yang mulai bahas kayak gini siapa?”

Panca: “Oke-oke, Mas Panca yang salah. Lanjutin Neng

Silla: “Ya, masyarakat sekarang keluberan informasi. Sampai-sampai, mereka buta mana informasi baik dan mana informasi yang buruk. Semua terlihat sama”

Panca: “Di satu sisi, sebenarnya informasi-informasi politik yang kita dapatkan dari internet ini bermanfaat. Kita seperti lebih dekat dengan politik. Semua informasi dibiarkan menyebar ke tengah masyarakat. Tetapi, di sisi lain. Mudah terjadi konflik antar kelompok.”

Silla: “Benar banget, Panca. Hal ini menipiskan rasa percaya masyarakat kepada para tokoh politik. Masalah yang kecil, bisa menjadi besar karena kita langsung menyerap informasi tanpa adanya check and recheck.”

Panca: “Kuncinya adalah menggunakan media sosial dengan baik dan bijak. Semua akan baik-baik saja. Udahlah, Sill. Pusing. Dari tadi bahas politik terus. Ini latihan soal ujiannya mau dibahas kapan? Udah mau malam lho”

Silla: “Oke, kita lanjut belajar.”

Terinspirasi dari buku Haidar Bagir, Islam Tuhan Islam Manusia: Agama dan Spiritualitas di Zama Kacau.

Penulis: Putri Nadillah (PP Mansajul Ulum)



Nadilla

Share
Published by
Nadilla

Recent Posts

Supporter Sepak bola : Wujud Nasionalisme Modern

Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…

20 jam ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (2)

Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai…

2 hari ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (1)

Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…

2 hari ago

Jaga Ucapanmu

Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…

3 hari ago

Mencegah Radikalisme di Kampus: Peran Mahasiswa dalam Membangun Lingkungan Akademik yang Inklusif

Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…

3 hari ago

Es Teh Setiap Hari: Sehat atau Bahaya?

Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…

3 hari ago