Narasi

Tanggapi Isu Palestina dan Israel, Apa yang Harus Duta Damai Lakukan?

santrimillenial – Konflik antara Palestina dan Israel telah berlangsung selama bertahun-tahun sejak 15 Mei 1948. Faktor-faktor yang melatarbelakangi konflik tersebut sangat kompleks, melibatkan faktor sejarah, politik, agama dan sosial.

Dampak dari konflik antar dua negara tersebut juga tidak sepele. Rakyat Palestina menghadapi pembatasan gerak, penggusuran paksa, dan kekerasan militer yang berlebihan. Mereka juga mengalami kesulitan dalam mengakses layanan dasar seperti air bersih, pendidikan, dan perawatan kesehatan.

Melansir dari Al Jazeera, 27 Oktober 2023, di Gaza memang sudah tidak ada kegiatan belajar-mengajar terutama di sekolah akibar banyak gedung sekolah yang hancur karena serangan rudal Israel. Tapi tidak semua sekolah hancur.

Masih ada sejumlah gedung sekolah yang kokoh berdiri dan tidak terkena serangan militer Israel, namun fungsinya saat ini menjadi tempat pengungsian atau penampungan warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal dan tidak punya tempat untuk berlindung.

Sebagai Duta Damai Santri, kita hidup berdampingan dan berdasar pada prinsip-prinsip agama, nilai-nilai kemanusiaan, dan hukum internasional.

5 kewajiban Duta Damai Santri dalam konflik Palestina dan Israel.

Pertama, Prinsip Keadilan dalam Islam. Dalam Islam, keadilan merupakan prinsip yang sangat penting.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ ۚ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ

اَوْلٰى بِهِمَاۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰٓى اَنْ تَعْدِلُوْا ۚ وَاِنْ تَلْوٗٓا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا 

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah, sekalipun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu” (QS. An-Nisa: 135).

Sebagai Duta Damai Santri, kita dapat memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina yang mengalami pelanggaran hak asasi manusia dan penindasan.

Kedua, Solidaritas Umat Muslim. Umat Muslim di seluruh dunia memiliki kewajiban untuk saling mendukung dan berempati terhadap penderitaan sesama Muslim.

Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Perumpamaan umat Muslim dalam kasih sayang, belas kasihan, dan saling membantu adalah seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh merasakan sakit dan demam”.

Duta Damai Santri dapat menunjukkan solidaritas dengan lingkungan sekitar untuk berjuang bersama dengan cara apapun. Misalnya, donasi, do’a bersama dan meramaikan hashtag dunia maya #freepalestine, agar rakyat Palestina mengakhiri penderitaan mereka.

Selanjutnya, menegakkan Hukum Internasional dan Resolusi PBB. Komunitas internasional telah mengeluarkan resolusi-resolusi yang menegaskan hak-hak rakyat Palestina, termasuk hak atas kemerdekaan, pemulihan wilayah yang menjadi kawasan pendudukan, dan penghentian pembangunan permukiman ilegal.

Dalam menjalankan peran mereka, Duta Damai Santri dapat merujuk pada resolusi-resolusi PBB dan hukum internasional yang mendukung hak-hak rakyat Palestina. PBB mengeluarkan dua resolusi yang mendapat sambutan hangat dari Hamas dan Otoritas Palestina dan mendapat penolakan dari Israel. Dua resolusi tersebut diantara adalah untuk Lindungi Warga Sipil dan Bebaskan Warga Sipil yang ditahan secara ilegal.

Keempat, Mengamalkan Pendidikan dan Kesadaran. Dalam Islam, pendidikan dan pengetahuan sangat berharga. Duta Damai Santri dapat menggunakan pendidikan dan kesadaran sebagai alat untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Mereka dapat merujuk pada sumber-sumber Islam yang mengajarkan nilai-nilai perdamaian, keadilan, dan persaudaraan, serta menyebarkan informasi yang akurat tentang konflik di Palestina.

Terakhir, berdialog Antaragama dan Antarbudaya. Dalam Islam, dialog antaragama dan antarbudaya dianjurkan untuk mempromosikan pemahaman dan toleransi. Duta Damai Santri dapat menggunakan dialog ini sebagai sarana untuk membangun jembatan persaudaraan antara komunitas Muslim dan non-Muslim, serta memperjuangkan perdamaian di Palestina melalui kerjasama dan pemahaman bersama.

sumber: twitter @Ariie_ya

Hava Haniva Ariantara

Recent Posts

Teknologi Digital: Penyelamat atau Penjerat?

Teknologi digital sudah merambah pada setiap aspek kehidupan kita. Mulai dari cara kita berkomunikasi, bekerja,…

6 jam ago

Generasi Toleran: Revolusi Hati untuk masa depan yang Damai

Toleransi, sebuah kata yang sering kita dengar namun tak selalu kita pahami sepenuhnya. Di era…

2 hari ago

Menjaga Kecantikan dari Dalam: Akhlak sebagai Kunci Utama

Kecantikan sering kali diasosiasikan dengan penampilan fisik, seperti kulit bersih, tubuh ideal, atau wajah menarik.…

2 hari ago

Filosofi dan Singkatan Dari Huruf Santri

Menjelang Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2024 ini, kontribusi santri sudah merebak di berbagai hal.…

2 hari ago

Mahasiswa KKN 78 Iain Kudus Berpartisipasi dalam Kegiatan Peringatan Maulid Nabi di Masjid/Mushola Desa Wandankemiri pada saat Bulan Mulud

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momen yang penuh berkah dan semangat kebersamaan di tengah…

3 hari ago

Mahasiswa KKN-MB 078 IAIN Kudus Gelar Kegiatan Jumat Berkah (Berbagi di Hari Jumat)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari program KKN-Moderasi Beragama (KKN-MB) 078 IAIN Kudus yang bertempat…

3 hari ago