santrimillenial.id – Syeh Jalaluddin nama lengkapnya adalah Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar bin Muhammad bin Sabiquddin Assuyuthi. Lebih di kenal dengan Syeh Jalaluddin Assuyuthi, lahir di Kairo tahun 849 H / 1445 M. Wafat di Kairo, tahun 1445 H / 1505 M.
Beliau seorang imam yang hafidz Al Qur’an, dan hafal ribuan hadis. Syeh Jalaluddin juga seorang mufassir handal, sejarawan (muarrih ), sastrawan dan faqih ( ahli fiqih yang ‘allamah ). Selain itu beliau juga merupakan seorang ulama yang sangat produktif dan mempunyai karya sekitar 600 karya.
Syeh Jalaludin hidup di Kairo sebagai seorang yatim. Ayahnya meninggal ketika beliau berumur lima tahun. Pada umur empat puluh tahun beliau beruzlah dari masyarakat, menyepi sendiri di ” Raudhatul Miqyas” di dekat sungai Nil. SAat beruzlah beliau mengarang banyak kitab, hingga di juluki kutu buku (Ibnul Kitab).
Para aghniya, penguasa, banyak yang berbelas kasihan kepadanya sehingga banyak yang menemuinya untuk menawarkan bantuan finansial ataupun memberinya hadiah, tetapi beliau menolaknya. Beliau juga sempat di panggil berkali-kali oleh penguasa tetapi tidak pernah datang memenuhi undangannya. Setiap dikirimi hadiah oleh para penguasa, beliau selalu menolaknya, selalu seperti itu dan tidak bergeming hingga beliau wafat.
Syeh Jalaludin di Juluki Anak Kitab
Mengapa Syeh Jalaludin di juluki anak kitab? Karena suatu ketika ayahnya meminta kepada ibunya untuk membelikan / membawakan kitab, tiba tiba sang ibu mendadak sakit mau melahirkan, maka lahirlah sang syeh di antara banyak kitab. Pesan Kiyai Wazir yang menceritakan kisah ini, “Mulo yen kepingin alim anaknya, istri yang sedang hamil tua yo senengo kitab, tuku , nggowo atau baca baca kitab ben lahir koyo Imam Suyuthi, yen meteng tuo ojo dolenan HP wae, mengko yen lahir iso iso maniak hp (Ibnu HP)”.
Guru guru dan Murid Syeh Jalaludin As-Suyuthi :
Guru-guru Syeh Jalaludin As-Suyuthi :
- Syeh Jalaluddin Al-Mahalli
- Imam Alkafiji
- Syeh Ibnu Hajar Al Ashqolani
- Ibrahim bin Abdul Jabbar Al Fajiji, dan banyak guru yg lain
Murid-murid Syeh Jalaludin As-Suyuthi :
- Muhammad bin Abd Rahman Al Alqomi
- Samsuddin Addawudi
- Ibnu Iyas, dan masih banyak lagi.
Karya Syeh Jalaludin As-Suyuthi yang Terkenal :
- Tafsir Jalalain
- Tarih Al Hulafa’
- Is’aful Al Mubatta’ fi Rijal Al Muwatta’
- Tafsir Addur Al Mansur fi Tafsir bil Ma’sur (kajian ayat dengan penafsiran ayat atau hadis)
- Asbah wa An-Nadhoir fi Nahwi
- Asbah wa An-Nadhoir fi Qowaid Al Fiqhi
- Al Hawi Li Fatawi
- Al Itqon fi Ulumil Qur’an
- Attahbir fi Ilmi Tafsir
- Al Jami Asshoghir
- Al Jami Al Kabir (Insiklopedi hadis lebih dari dua puluh jilid).
Syeh Jalaludin As-Suyuthi mulai mengaji tahun 864 Hijriyah. Belajar ilmu fiqih, nahwu, faraidh dan segala macam perangkat ilmu bahasa. Tidak ada dua tahun beliau sudah di perkenankan mengajar ilmu alat, ilmu lughoh dan perangkatnya. Beliau mulai menulis karya ketika berumur tujuh belas tahun. Hal itu sangat di puji gurunya Syeh Alamuddin Al Bulqini. Manhaj yang di tempuh dalam mengaji yaitu dia mengaji kepada satu Syeh hingga wafat, lalu berpindah ke Syeh yang lain, atau bisa digambarkan mengaji di satu pesantren sampai tuntas, kemudian pindah ke pesantren yang lain sampai tuntas, demikian seterusnya.
Guru utama beliau adalah Imam Al Kafiji, belajar sampai empat belas tahun. Belajar Ulum Al Qur’an dan Fiqih kepada Imam Syarafuddin Al Munawi, belajar hadis empat tahun kepada Imam Taqiyyudin Syibli. Belajar hadis sampai kepada 150 guru/syeh, jadi wajar jika karya hadis beliau sampai berjilid jilid. Beliau juga sempat belajar kepada ulama perempuan yang alim pada saat itu. Saking tabahhurnya dalam hampir semua disiplin ilmu, mulai ilmu alat, lughoh seperangkatnya, tafsir, hadis, sejarah, ulum Al Qur’an, Ushul fiqih, kaidah fiqih, ilmu jadal (retorika berdebat), ilmu qira’ah (belajar otodidak), dan ilmu thib (kedokteran) sehingga beliau termasuk mujaddid (pembaharu) agama yang setiap seratus tahun muncul mujaddid baru.
Rahasia amalan beliau agar punya hafalan yang kuat :
Di riwayatkan dari Rasulullah Saw bersabda : “Malaikat Jibril datang kepadaku lalu berkata : ya Muhammad! Siapa dari ummatku yg kesulitan hafalan, ambillah air hujan dengan bejana pada malam Jum’at, bacakan : Fatihah 70×, Ayat kursi 70×, Al Ikhlas 70×, Muawwidzatain masing masing 70×. Lalu baca :
لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد يحيى ويميت وهو على كل شيء قدير
Di baca 70×, Baca shalawat 70×, Jarinya di celupkan ke dalam bejana air yang telah di bacakan tadi (Mulai awal baca ). Lalu puasa tiga hari, ketika berbuka air itu di minum. Hasiatnya kata Syeh Jalaluddin bisa hafal Al Qur’an dan setiap ilmu yg di dengar. Selain itu juga bisa untuk obat penyembuhan, lakukan minum selama tujuh hari berturut turut, insyaallah bisa sembuh. Semua keperluan pengobatan apa saja bisa di baca dan di amalkan dalam kitabnya Attibb wa Ar-rahmah.
Oleh : Nurul Wahidatul Hamidah (PP Khozinatul Ulum Blora)
