santrimillenial.id – Dulu ada seorang kyai yang bernama Mbah Wahab Hasbullah Jombang. Beliau terkenal dengan intelektualnya dan cerita humorisnya. Setiap cerita harinya selalu terselip menyebarkan ilmu pengetahuan dan beliau selipi dengan kejadian lucu. Hal ini terjadi tidak hanya pada kalangan masyarakat saja, akan tetapi juga terjadi pada santrinya juga.
Pada suatu hari saat beliau mengajar ngaji ada santrinya yang tertidur pulas. Dengan hati yang segan, Mbah Hasbullah membiarkan santrinya yang tidur karena beliau khawatir jika santrinya mendapatkan anugerah bermimpi dengan Rasulullah. Dengan hati yang ikhlas dan penuh semangat beliau tetap semangat dalam mengajar, baik santrinya sedikit atau banyak, fokus atau tidak, karena menurut beliau seseorang sudah mau belajar ilmu agama itu adalah nikmat yang luar biasa yang tidak terpesona dengan fitnah dunia.
Pada saat santrinya bangun mendapati bagian akhir saja dengan kata Mbah Hasbullah bahwa “semua itu terjadi karena takdir Allah”. Akhirnya santri tadi memegang kata Mbah Hasbullah yang tidak sepenuhnya beliau jelaskan.
Tanpa disangka keesokan harinya santri tadi mencuri mangga milik Mbah Hasbullah. Setelah mendapatkan mangga yang banyak santri tadi turun dari pohon dan Mbah Hasbullah tanpa sengaja mengetahui santri tadi mencuri mangganya. Lalu bertemulah santri dengan membawa mangga hasil curian dengan Mbah Hasbullah. Dengan penuh percaya diri, santri tadi berkata pada Mbah Hasbullah “Mbah yai, ini semua terjadi karena takdir Allah, dan engkau harus mengikhlaskan semua takdir Allah yang diberikan kepadamu”. Seketika Mbah Hasbullah termenung dan terdiam membiarkan santrinya mencuri buah mangganya.
Dan akhirnya Mbah Hasbullah berdo’a kepada Allah agar santrinya yang mencuri tadi mengulangi perbuatannya. Allah mengabulkan do’a Mbah Hasbullah, santri yang mencuri mangganya sebelumnya mengulangi perbuatannya. Santri beraksi mencuri mangganya lagi dan bertemu lagi dengan Mbah Hasbullah. Akan tetapi keadaan berbalik, Mbah Hasbullah memukul santri yang mencuri mangganya sambil berkata “Ini semua terjadi karena takdir Allah wahai santriku, dan kamu harus mengikhlaskan tentang semua takdir yang Allah berikan kepadamu”. Dan santri yang mencuri tadi seketika malu dengan perbuatannya dan malu bahwa dia tidak menyimak ketika dia ngaji dengan Mbah Hasbullah.
Pesan moral yang terkandung adalah jangan sekali-kali menyalahkan dan beranggapan buta bahwa semua adalah takdir Allah, karena Allah akan merubah takdir kepada hambanya jika hambanya mau mengubah nasibnya sendiri dengan doa dan usaha.
Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…
Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai…
Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…
Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…
Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…
Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…