santrimillenial.id – Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang mendekati sempurna. Karena manusia sendiri tidak akan pernah terlepas dari perbuatan-perbuatan yang menjurus pada dosa. Setiap hari atau bahkan tiap waktu yang dilalui, baik secara sadar maupun tidak sadar kita sebagai manusia pasti pernah melakukannya. Baik itu melalui tindakan maupun lisan kita.
Perintah Taubat
Walaupun begitu, kita selalu diperintahkan untuk selalu bertobat kepada Allah SWT dan meminta ampunan serta kita menyadari bahwa kita semua hanyalah hamba yang sangat lemah dalam menahan diri kita untuk tidak melakukan tindakan-tindakan dosa serta bermaksiat.
Berbuat kesalahan merupakan sifat manusiawi dari bani Adam, namun yang paling baik di antara mereka semua adalah ketika berbuat suatu kesalahan langsung menyadari daripada kesalahannya serta meminta ampunan kepada Allah. Kita semua harus meyakini bahwa Allah SWT merupakan Tuhan yang Maha Pengampun segala dosa yang diperbuat oleh kita, baik sadar ataupun tidak bahkan dalam salah satu riwayat disebutkan bahwasanya meskipun kita melakukan dosa yang sangat banyak hingga memenuhi langit, niscaya Allah SWT akan tetap memberi ampunan kepada kita selama kita mau untuk bertobat kepada-Nya.
Kesalahan Tidak Dapat DIjadikan Kesempatan
Akan tetapi meskipun Allah Maha Pengampun, janganlah kita melegitimasi semua kesalahan kita menjadi sebuah kesempatan untuk menunda-nunda pertobatan kita. Jangan sampai kita mempunyai pemikiran bahwa akan bertobat saat usia sudah tua nanti dengan mempunyai opini bahwa kita masih muda dan juga sehat. Karna kita seyogyanya adalah makhluk yang lemah serta hampir mustahil bagi kita menghindari perbuatan dosa maupun kemaksiatan.
Taubat Diterima Sebelum Datangnya 2 Waktu
Dalam Al-Qur’an banyak sekali disebutkan bahwa Allah adalah dzat yang menerima tobat dari hamba-Nya, serta maha pengasih lagi penyayang. Tetapi tobat serta permintaan ampunan hanya akan diterima oleh Allah sebelum datangnya dua waktu, yaitu yang pertama ketika datangnya ajal serta yang kedua yaitu pada saat datangnya hari kiamat.
Berkaitan dengan waktu yang pertama, yaitu tobat tidak akan diterima apabila datangnya ajal atau kematian, dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 18 menurut Syekh Wahbah Az-Zuhaili pengarang kitab Tafsir Al-Munir memberikan sebuah penjelasan bahwa diterimanya tobat seorang hamba dan ampunan Allah adalah sebuah nikmat serta sebuah kebaikan bagi orang yang telah berbuat dosa dan terjerumus ke dalamnya selama tidak melakukan perbuatan dosa tersebut secara terus menerus. Hamba Allah melakukan kemaksiatan oleh sebab hawa nafsu serta godaan dari setan, sehingga apabila mereka bertobat sebelum nyawanya berada di ujung kerongkongan, atau bahkan saat seorang hamba melihat malaikat akan mengambil ruhnya, tobatnya masih diterima.
Kemudian untuk waktu yang kedua di mana tobat seorang hamba tidak akan diterima ketika hari kiamat tiba telah dijelaskan Allah dalam Surat Al-An’am ayat 158. Syekh Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan bahwa ayat ini menegaskan bahwa tobat serta iman dari seseorang yang baru ia lakukan pada hari kiamat tidaklah berguna. Sebagaimana tidak bergunanya iman Fir’aun ketika ia baru sadar akan kuasa dari Allah saat ia tenggelam di dalam laut merah.
Muhasabah dan Berbenah Diri
Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas, hendaknya kita semua mulai untuk berbenah diri serta bermuhasabah untuk merenungkan kembali segala hal yang telah kita lakukan selama ini. Mulailah kita biasakan beristighfar serta meminta maaf pada keluarga kita, kerabat, hingga teman dan juga orang-orang yang mungkin kita pernah sakiti.
Penulis: Badrut Tamam, PP. Assholihiyyah Semarang