santrimillenial.id – Al-Qur’an adalah sebuah Wahyu yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an sendiri juga memiliki banyak sekali nama-nama lain dalam penyebutannya. Di antara nama tersebut adalah nama asy-syifa’, yakni menjadi obat.
Al-Qur’an Sebagai Rahmat
Dalam Al-Qur’an surat Al-Isra’ ayat 82 Allah SWT berfirman yang artinya “Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang mukmin, sedangkan bagi orang-orang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.”
Dalam tafsir Munir karya Syaikh Muhammad Nawawi al-Jawi, dijelaskan bahwa maksud dari “syifa'” tersebut adalah obat dari segala bentuk penyakit, baik penyakit itu terlihat atau tidak.
Al-Qur’an Sebagai Obat
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di Rahimahullahu Ta’ala dalam Kitab Taisir Al-Karimir Rahman Fi Tafsir Kalam Al-Mannan, beliau menjelaskan bahwa Al-Qur’an merupakan penyembuh bagi segala bentuk penyakit hati. Baik penyakit ini berupa syahwat yang menghalangi manusia untuk taat kepada syari’at atau syubhat yang mengotori iman. Hal ini dikarenakan apabila hati seorang sehat, tidak berisi syahwat atau syubhat, anggota tubuh yang lain pun akan mengikutinya. Karena anggota badan akan menjadi baik apabila hatinya juga baik. Ia pun akan rusak apabila hatinya juga rusak.
Sebagaimana hadis dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
Artinya: “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Terdapat sebuah riwayat yang menarik mengenai kisah kehebatan Al-Qur’an sebagai obat. Cerita ini diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khurdy yang merupakan sahabat Nabi Muhammad dari golongan Ansar. Abu Sa’id adalah salah satu perawi hadis yang paling banyak digunakan oleh umat muslim. Jumlah hadis yang diriwayatkan melaluinya berjumlah 1170 hadis, dan sebanyak 84 di antaranya sudah ditakhrij oleh Imam Bukhari dan Muslim. Hal ini menjadikannya termasuk dalam tujuh orang paling produktif dalam meriwayatkan hadis.
Sebuah Kisah Terkait Al-Qur’an Sebagai Obat
Beliau mengisahkan bahwa terdapat para sahabat Rasulullah dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung di Arab. Kala itu mereka meminta untuk dijamu oleh penduduk setempat, tapi penduduk tersebut enggan untuk menjamunya. Penduduk kampung tersebut lantas berkata kepada pada para sahabat yang mampir, “Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah kerena pembesar kampung kami ada tersengat binatang atau demam?” Di antara para sahabat lantas berkata “Iya ada.” Lalu, ia pun mendatangi pembesar tersebut dan meruqyahnya dengan membaca surat Al-Fatihah. Dan akhirnya pembesar kampung tersebut pun bisa sembuh dengan bacaan tersebut. Sampai akhirnya yang membaca ruqyah tadi diberikan seekor kambing sebagai imbalan, namun ia enggan menerimanya, -disebutkan juga-, ia mau menerimanya, sampai kisah tersebut diceritakan pada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Ia pun berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al-Fatihah.” Rasulullah pun tersenyum dan membalas, “Bagaimana engkau bisa tahu Al-Fatihah adalah ruqyah?” Rasulullah pun bersabda, “Ambil kambing tersebut dari mereka potongkan untukku sebagiannya bersama kalian.” Kisah ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Begitu banyak kehebatan yang terkandung di dalam Al-Qur’an untuk umat Nabi Muhammad. Apabila kita gali lebih dalam lagi sebenarnya masih banyak lagi keajaiban-keajaiban yang tersimpan di dalamnya. Kita sebagai umat Nabi Muhammad harus selalu bersyukur karena memiliki kitab Al-Qur’an ini.
Oleh: Muhammad Sholihul Huda, Santri Pondok Pesantren Mansajul Ulum, Pati.