Narasi

Keadilan Khalifah Umar bin Khattab

santrimillenial.id – Umar bin Khattab adalah salah satu khalifah yang terkenal dengan keadilan dan ketegasannya. Beliau adalah sahabat Nabi Muhammad yang menjadi pemimpin umat Islam setelah Abu Bakar. Di bawah kepemimpinannya, Islam berkembang pesat dan menaklukkan banyak wilayah. Namun, Umar tidak pernah sombong atau lalai dalam menjalankan amanahnya. Beliau selalu berusaha untuk memenuhi hak-hak rakyatnya dan menegakkan hukum Allah tanpa pandang bulu.

Keadilan Umar: Menghukum Putranya

Banyak kisah yang menunjukkan betapa adilnya Umar bin Khattab. Salah satunya adalah ketika beliau menghukum putranya sendiri, Abdullah, karena telah membunuh seorang anak budak. Umar tidak segan-segan untuk memerintahkan agar putranya dipenggal, meskipun mendapat protes dari beberapa orang. Beliau berkata, “Apakah kalian ingin aku menghukum orang lain dan membiarkan anakku? Demi Allah, seandainya Fatimah binti Muhammad membunuh seseorang, aku akan memenggal lehernya.”

Keadilan Umar: Berani Menindak Pejabat

Kisah lain yang menunjukkan keadilan Umar adalah ketika beliau mengadili Amr bin Ash, seorang gubernur Mesir yang telah menempeleng seorang warga negara tanpa alasan yang jelas. Umar segera memanggil Amr dan putranya, yang juga terlibat dalam kasus tersebut, untuk dimintai pertanggungjawaban. Di hadapan mereka, Umar berkata, “Sampai kapan kalian memperbudak manusia, padahal mereka dilahirkan oleh ibu-ibu mereka dalam keadaan merdeka?” Kemudian, Umar memberikan tongkatnya kepada korban dan memerintahkan agar ia membalas perlakuan Amr dan putranya. Umar juga mengancam akan mengganti gubernur Mesir jika Amr tidak berubah sikapnya.

Keadilan Umar: Kasus Penjual Tanah Yahudi

Kisah lain yang menunjukkan keadilan Umar adalah ketika beliau menolak untuk membeli sebidang tanah dari seorang Yahudi yang menuntut harga yang sangat tinggi. Tanah tersebut berada di dekat masjid Nabawi dan Umar ingin memperluas masjid tersebut. Namun, si Yahudi tidak mau menjual tanahnya kecuali dengan harga yang sama dengan seluruh tanah Madinah. Umar tidak mau menyerah dan berkata, “Aku akan membayar harga yang adil, sesuai dengan nilai tanahmu. Jika engkau tidak mau, aku akan mengambil tanahmu dengan hak Allah dan Rasul-Nya.” Akhirnya, si Yahudi menyerah dan menjual tanahnya dengan harga yang wajar.

Dari kisah-kisah di atas, kita dapat belajar bahwa Umar bin Khattab adalah seorang pemimpin yang adil dan tidak membeda-bedakan antara keluarga, sahabat, atau rakyatnya. Beliau selalu berpegang pada Al-Quran dan Sunnah Nabi dalam mengambil keputusan dan kebijakan. Beliau juga tidak takut untuk mengoreksi dirinya sendiri atau orang-orang di sekitarnya jika ada yang salah atau melanggar hukum. Betapa adilnya khalifah Umar bin Khattab, semoga kita dapat meneladani sikap dan akhlaknya. Amin.

Oleh: Badrut Tamam (PP. Assholihiyyah Semarang)

Badrut Tamam

Recent Posts

Supporter Sepak bola : Wujud Nasionalisme Modern

Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…

20 jam ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (2)

Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai…

2 hari ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (1)

Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…

2 hari ago

Jaga Ucapanmu

Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…

3 hari ago

Mencegah Radikalisme di Kampus: Peran Mahasiswa dalam Membangun Lingkungan Akademik yang Inklusif

Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…

3 hari ago

Es Teh Setiap Hari: Sehat atau Bahaya?

Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…

3 hari ago