santrimillenial.id – Isra Mi’raj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidilharam di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian dilanjutkan ke Sidratulmuntaha di langit ke tujuh. Peristiwa ini terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian Nabi Muhammad SAW.Peristiwa isra’ di jelaskan di permulaan surat Al isra’,yang berbunyi:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ(١)
Artinya: “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.“
Perintah Sholat Lima Waktu
Selama peristiwa Isra Mi’raj, Rasulullah SAW melakukan perjalanan malam yang luar biasa dari Masjid al-Haram di Mekah ke Masjid al-Aqsa dan kemudian menaiki langit-langit menuju langit ketujuh. Di setiap langit, beliau bertemu dengan beberapa nabi dan menerima petunjuk serta amanah dari Allah.
Dalam salah satu momen penting, Nabi Muhammad SAW berbicara dengan Allah dan menerima perintah untuk menjalankan kewajiban solat. Pada awalnya, Allah menetapkan 50 kali solat setiap hari. Namun, Nabi Muhammad SAW turun kembali dan bertemu dengan Nabi Musa AS di langit ketujuh. Nabi Musa menyarankan agar Nabi Muhammad SAW meminta pengurangan beban tersebut, karena umat tidak akan mampu menjalankannya.
Keringanan Umat Islam
Setelah beberapa kali turun naik antara Allah dan Nabi Muhammad SAW, akhirnya jumlah sholat dikurangi menjadi lima kali sehari. Allah menganugerahkan keringanan ini kepada umat Islam, menunjukkan rahmat dan pemahaman-Nya terhadap kemampuan umat manusia. Inilah yang menjadi dasar kewajiban lima waktu solat yang kita kenal sekarang. Perintah untuk melaksanakan solat banyak di tegaskan di dalam Al Qur’an.Salah satunya di dalam surat Al baqarah ayat 43 yang berbunyi:
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ(٤٣)
Artinya: “Tegakkanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”
Dan masih banyak lagi ayat yang menegaskan tentang kewajiban solat di dalam Al Qur’an. Kita sebagai umat muslim yang taat dalam beribadah hendak nya menjaga solat kita jangan sampai kita lalaikan.Solat juga menjadi barometer sampai mana ketaatan seorang hamba dalam menjalankan ibadah kepada Alloh.Serta bagaimana ia menjaga agamanya.
Dalam sebuah hadis di sebutkan:
الصلاة عماد الدين من أقامها فقد أقام الدين ومن هدمها فقد هدم الدين
Artinya: “Sholat itu tiang agama. Siapa yang mendirikannya berarti mendirikan agama. Siapa yang merobohkannya berarti merobohkan agama.“
Oleh: Al Ma’ruf, PP Salaf APIK Kaliwungu