santrimillenial.id – Hitam 2045 adalah buku fiksi yang diterbitkan oleh penerbit bukune pada tahun 2022. Novel dengan 556 halaman ini salah satu karya dari Henry Manampiring. Novel ini menjadi buku fiksi pertama Henry yang kebetulan bergenre distopia (khayalan yang suram). Henry Manampiring yang akrab disapa om Piring adalah seorang penulis dan juga blogger. Salah satu bukunya yang terkenal adalah filosofi teras. Henry adalah lulusan Universitas Padjajaran dan memperoleh gelar sarjana ekonomi pada tahun 1997.
Hitam 2045 menceritakan tentang kehidupan Agni, seorang pilar muda yang menanti kelulusannya menjadi pilar pancasila. Bersama kedua sahabatnya. Bimo si pelawak dan Christine si ilmuan.
Novel yang dikemas dalam bentuk cerita harian ini akan membawa pembaca melihat keadaan negara Indonesia duapuluh tahun yang akan datang. Indonesia menjadi negara maju ke dua Asia setelah Cina, perkembangan teknologi dan sains berkembang pesat, para koruptor diberantas sampai ke akar-akarnya, dan rasa aman dan damai selalu melingkupi seluruh warganya.
Pada saat itu, negara dibedakan menjadi tiga golongan. Perunggu yang berisi warga biasa, perak sebagai para pilar Pancasila, yang mengelola dan menjaga kesatuan republik Indonesia, dan Emas sebagai tiga orang yang menempati tonggak kekuasaan tertinggi. Sistem ini adalah gagasan dari presiden Aryo yang telah menjabat selama kurang lebih duapuluh tahun.
Tetapi, dibalik melejitnya prestasi negara Indonesia terdapat sebuah rahasia yang mencengangkan. Membuat Agni; sang tokoh utama, kecewa dengan presiden Aryo yang selama ini menjadi idolanya.
Negara ini sangat idiologis sekali. Mementingkan tujuan bangsa di atas segalanya. Tidak ada lagi pertentangan tentang negara, Agama, dan HAM. Semua bersatu untuk kepentingan bangsa. Segala hal yang bisa merusak ideologi negara akan disingkirkan dan dibinasakan. Mulai dari hal terkecil seperti pengaruh budaya luar yang masuk, sampai hal besar seperti pengkhianat negara seperti teroris.
Salah satu kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh presiden Aryo adalah ditutupnya semua akses dari luar yang bisa memicu menurunnya nilai budaya kebangsaan Indonesia. Tidak ada lagi lagu-lagu, film-film, dan konten-konten yang melanggar nilai kebangsaan. Baik dari luar maupun dari dalam. Semua berita dan konten-konten yang masuk diawasi oleh zona saiber yang diberi istilah Dasamuka.
Seperti kasus Tasya Sonita. Seorang penyanyi muda yang sudah beberapa kali mendapat teguran oleh DivHanIdeo. Sudah ketiga kalinya dia merilis lagu yang terlalu romantis di zona saiber. Berujung pada aksi bunuh diri Tasya dua hari setelah ditangkap polisi. Tidak ada yang mengira bahwa Tasya adalah sosok yang akan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Pemberantasan korupsi juga salah satu kebijakan presiden Aryo yang sangat berani. Tidak hanya dengan menjebloskan pelaku ke sel tahanan, tetapi memberi hukuman mati. Ironisnya, keluarga terdekat pelaku juga mendapat hukuman mati. Bertujuan untuk memberikan efek ketakutan pada oknum-oknum yang ingin menggelapkan dana negara. Sudah tidak ada lagi yang berani mengkorupsi uang negara.
Beraninya lagi, presiden Aryo memanipulasi tragedi SAI (Teroris) yang membuat takut warga Indonesia. Dia telah membohongi warga Indonesia selama bertahun-tahun. Merekayasa tragedi yang menimbulkan ketakutan masal dan mengumpankan golongan perunggu yang lemah untuk dijadikan pelaku utama. Ironis sekali.
Tidak cukup sampai disitu, presiden Aryo juga dengan mudah membunuh warga yang terdeteksi mengkhianati negara. Membunuh dengan halus. Tanpa ada jejak. Kasus-kasus ini adalah bukti bahwa kebijakan-kebijakan tersebut sangat menekan warga Indonesia. Walaupun negara dilingkupi dengan rasa aman, tetapi penduduknya tidak diberikan hak untuk berpendapat dan mengekspresikan bakat mereka. Semua berputar hanya pada negara dan untuk negara. Bahkan, pemilu pun dihapuskan. Menutup permanen aspirasi warga. Tidak ada lagi negara yang demokratis.
Tidak ada lagi yang mengoar-ngoarkan Hak Asasi Manusia. Pemerintah seakan dibutakan oleh visi nya dan menghalalkan segala cara untuk mencapainya. Tidak peduli banyak korban yang terenggut dan banyak kebohongan yang dilakukan.
Keluar dari dampak negatifnya, sistem ini memang membawa perubahan baik bagi bangsa Indonesia. Semua warga mendukung sistem ini. Gimana gak mendukung, pergerakan mencurigakan yang mengarah pada ketidaksetujuan sistem ini saja sangat mudah terdeteksi. Berakibat namanya masuk di dalam daftar hitam (diawasi). Tetapi, hal ini sangat mengerikan jika benar-benar akan terjadi.
Penulis: Putri Nadillah, Santri PP. Mansajul Ulum Pati