Narasi

Hubbul Wathon Minal Iman, Konsep Nasionalisme Paling Sederhana

Cinta tanah air merupakan bagian dari iman. Begitulah arti dari kalimat Hubbul Wathon Minal Iman. Konsep ini tidak lepas dari peran ulama Nahdlatul Ulama. Konsep ini merupakan benih dan semangat kemerdekaan yang membara. Gagasan Hubbul Wathan Minal Iman pertama kali dicetuskan salah satunya oleh K.H. Abdul Wahab Chasbullah salah satu pendiri dari Nahdlatul Ulama. Bahkan pada tahun 1934, K.H. Abdul Wahab Chasbullah merumuskan lagu Mars Syubbanul Wathan sebagai bentuk rasa cinta pada tanah air. Mencintai agama dan tanah air adalah dua bagian yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling tarik menarik seperti dua kutup magnet. Semangat para pendiri Nahdlatul Ulama dalam mewujudkan kehadiran NKRI harus senantiasa kita pertahankan.

Dalam konteks ini, cinta terhadap tanah air dianggap sebagai bagian dari iman karena menunjukkan rasa syukur dan penghargaan terhadap karunia Allah yang memberikan tempat tinggal dan kehidupan yang baik di tanah air tersebut.

Penerapan konsep ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti turut serta dalam pembangunan negara, menjaga keamanan dan ketertiban, serta berpartisipasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat. Selain itu, penerapan konsep ini juga mencakup penghormatan terhadap budaya dan tradisi lokal serta kerja sama antarwarga negara untuk membangun masyarakat yang harmonis.

Tak hanya itu implementasi cinta tanah air dapat dilakukan melalui cara berikut, di antaranya menghargai dan melestarikan kekayaan alam Indonesia, seperti hutan, laut, dan gunung; Membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup, seperti dengan melakukan pengelolaan sampah yang baik, mengurangi penggunaan plastik, dan mendukung program reboisasi; Menghormati dan memperjuangkan hak-hak masyarakat adat serta mendukung keberlangsungan kebudayaan lokal; Menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan dan menghormati perbedaan agama, suku, dan budaya serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau kemanusiaan untuk membantu sesama warga negara. Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengimplementasikan cinta tanah air dengan nyata dan berkelanjutan.

Hanifah Indra Suryani

Recent Posts

Teknologi Digital: Penyelamat atau Penjerat?

Teknologi digital sudah merambah pada setiap aspek kehidupan kita. Mulai dari cara kita berkomunikasi, bekerja,…

4 jam ago

Generasi Toleran: Revolusi Hati untuk masa depan yang Damai

Toleransi, sebuah kata yang sering kita dengar namun tak selalu kita pahami sepenuhnya. Di era…

2 hari ago

Menjaga Kecantikan dari Dalam: Akhlak sebagai Kunci Utama

Kecantikan sering kali diasosiasikan dengan penampilan fisik, seperti kulit bersih, tubuh ideal, atau wajah menarik.…

2 hari ago

Filosofi dan Singkatan Dari Huruf Santri

Menjelang Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2024 ini, kontribusi santri sudah merebak di berbagai hal.…

2 hari ago

Mahasiswa KKN 78 Iain Kudus Berpartisipasi dalam Kegiatan Peringatan Maulid Nabi di Masjid/Mushola Desa Wandankemiri pada saat Bulan Mulud

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momen yang penuh berkah dan semangat kebersamaan di tengah…

3 hari ago

Mahasiswa KKN-MB 078 IAIN Kudus Gelar Kegiatan Jumat Berkah (Berbagi di Hari Jumat)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari program KKN-Moderasi Beragama (KKN-MB) 078 IAIN Kudus yang bertempat…

3 hari ago