free page hit counter

Rahasia di Balik Bulan Sya’ban

santrimillenial.id – Sebelum memasuki bulan Ramadhan, terdapat satu bulan yang juga memiliki keistimewaan yakni bulan Sya’ban. Bulan yang sangat agung, bulan yang banyak rahasia dan keistimewaan yang Allah khususkan hanya pada bulan ini. Oleh karenanya, Rasulullah menegaskan bahwa di balik hikmah bulan ini adalah karena terdapat kebaikan yang sangat banyak. Dalam riwayat Anas bin Malik, nabi bersabda:

 إِنَّمَا سُمِيَ شَعْبَانَ لِأَنَّهُ يَتَشَعَّبُ فِيْهِ خَيْرٌ كَثِيْرٌ لِلصَّائِمِ فِيْهِ حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ

Artinya: “Dinamakan bulan Sya’ban karena di dalamnya terdapat kebaikan yang sangat banyak kebaikan bagi orang yang berpuasa di dalamnya, hingga ia masuk surga.” (HR Anas bin Malik).

Keistimewaan Bulan Sya’ban

  •  Terdapat Malam Nisfu Sya’ban

 Malam Nisfu Sya’ban yakni malam yang dianjurkan umat Islam untuk berdoa memohon ampunan kepada Allah SWT. Sebagian masyarakat percaya bahwa malam Nisfu Sya’ban adalah malam diserahkan catatan amal manusia kepada Allah SWT.

  • Diangkatnya Amal Ibadah

Sya’ban yaitu bulan diangatnya amal kebaikan seluruh manusia selama satu tahun ke hadapan Allah SAW. Difase  akhir inilah seharusnya umat Islam bersungguh-sungguh dalam meningkatkan kualitas ibadahnya.

  • Bulan Berlimpahnya Pahala di Kala Orang-Orang Lalai

Banyak orang yang melalaikan bulan Sya’ban karena letaknya yang terjepit di antara dua bulan yang memiliki keutamaan besar, yaitu bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Padahal beribadah di waktu banyak orang yang sedang lalai memiliki keutamaan yang besar. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah dalam sebuah hadis: “Beribadah di waktu haraj (banyak manusia lalai) pahalanya seperi berhijrah kepadaku.” (HR. Muslim)

  •  Pindahnya Kiblat

Kiblat adalah arah yang dituju kaum Muslimin untuk melaksanakan shalat. Sebelum Ka’bah menjadi kiblat seperti saat ini, dahulu Masidil Aqsa adalah kiblat pertama kali bagi kaum Muslimin. Perpindahan tersebut terjadi di pertengahan Sya’ban tahun kedua hijriyah.

Oleh: Istianah, Santri Khozinatul Ulum Blora

Anda mungkin juga suka.