Sambutan Brigjen TNI Roedy Widodo dalam acara Pembukaan RAKORNAS Duta Damai dan Duta Damai Santri BNPT RI

Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi yakni Brigjen TNI Roedy Widodo yang baru di lantik pada tanggal 22 desember 2023, setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Hukum Teknologi Humas, dan Komunikasi menyampaikan tujuan RAKORNAS Duta Damai dan Duta Damai Santri BNPT RI yang digelar pada tanggal 19 – 23 Februari 2024 di Hotel Mercure Batavia Jakarta.

Dalam acara pembukaan Rakornas beliau menyampaikan bahwa tujuan diadakannya kegiatan RAKORNAS adalah untuk memaparkan program kerja, evaluasi, serta penanda tanganan perjanjian program kerja BNPT RI. Pertemuan ini merupakan forum pertama Duta Damai BNPT RI di tingkat nasional.

Brigjen TNI Roedy Widodo memberikan arahan kepada para peserta RAKORNAS untuk membantu subdit kontra propaganda dalam membentuk Duta Damai di Provinsi yang belum terbentuk, membentuk sekolah damai, dan beberapa program lainnya. Beliau juga menekankan kepada para peserta RAKORNAS agar lebih aktif menyebarkan narasi kedamaian baik dalam bentuk online (dunia maya) maupun Offline (dunia nyata).

Melalui pertemuan ini,beliau berharap kepada para peserta RAKORNAS untuk membangun rumusan program yang akan di implementasikan kedepannya. Beliau juga mengingatkan bahwasanya anak muda memiliki energi yang kuat dan tak terbatas, sehingga harus dialokasikan secara tepat agar menjadi energi yang positif dan tersinergikan untuk mendamaikan bangsa.

Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menjelaskan adanya tantangan-tantangan yang harus di hadapi dalam menyebarkan kedamaian di Indonesia ini, diantaranya adalah fakta bahwa remaja, wanita dan anak-anak merupakan kelompok yang rentan untuk diajak oleh kelompok-kelompok radikal. Terlebih anak muda merupakan generasi yang produktif,normatif,dan kreatif,akan tapi rentan terpengaruh dengan budaya imitasi dan identifikasi serta tergerak untuk mengikuti trend.

Beliau juga mengingatkan bahwasannya yang bisa mempengaruhi seseorang untuk mengikuti faham radikalisme bisa muncul dari pengaruh eksternal maupun internal. Salah satunya yaitu internet. Karena dengan adanya akses internet, seakan dunia berada di genggaman kita, papar beliau.

Berdasarkan data survey, Indonesia merupakan peringkat ke-4 dunia penduduk pengguna internet setelah China, india, Amerika dengan pengguna sebanyak 200 juta lebih dari penduduk Indonesia yang jumlahnya sekitar 270 juta.

Tentunya,hal tersebut menjadi tantangan besar, dan termasuk potensi ancaman yang harus kita waspadai dan reduksi, serta melakukan upaya berbagai penangkalan. Sehingga beliau berharap kepada anak muda khususnya para anggota duta damai sebagai mata telinga dan ujung tombak BNPT, untuk melakukan perlawanan sesuai kemampuan yang dimiliki, harus memiliki mental yang tangguh, dan memiliki pandangan toleransi yang teguh.

Oleh: Alma’ruf PP Salaf APIK Kaliwungu Kendal

Anda mungkin juga suka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *