santrimillenial.id – Gelaran tradisi Dandangan merupakan festival yang diadakan untuk menandai berakhirnya bulan sya’ban dan dimulainya ibadah puasa pada bulan Ramadhan di kabupaten Kudus Jawa Tengah. Dandangan merupakan tradisi peninggalan dari Kanjeng Sunan Kudus Syekh DJa’far Sodiq yang merupakan salah satu Wali Songo yang dikenal sebagai Ahli ilmu Fikih dan ilmu Falaq dan merupakan senopati kerajaan Islam Demak Bintoro.
Sejarah Dandangan
Awalnya Dandangan merupakan tradisi berkumpulnya para santri di depan masjid menara Kudus setiap menjelang Ramadhan selepas Shalat Ashar, seiring berkembangnya waktu banyak yang datang dari berbagai penjuru daerah Jawa tengah bahkan Jawa timur untuk menunggu dan mendengar pengumuman penentuan 1 Ramadhan. Momentum ini pula dimanfaatkan oleh para pedagang untuk berjualan di sekitar masjid.
Pengumuman Tanggal 1 Ramadhan ditandai dengan penabuhan Bedug di menara Masjid, penabuhan pertama sebagai tanda berkumpulnya masyarakat kemudian bedug kedua merupakan keputusan sekaligus pembuka awal bulan Ramdhan, yakni setelah Shalat Isya. karena bunyi bedug itu Dang Dang Dang maka tradisi pengumuman tersebut diberi nama Dandangan.
Dandangan Saat ini
Selain mendengarkan informasi penetapan awal puasa tradisi ini pun berkembang menjadi kegiatan ekonomi dan sosial budaya. Salah satu rangkaiannya yaitu pasar malam atau pasar kaget. Kegiatan ini digelar sepuluh hari menjelang bulan Ramadhan. Berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari dari makanan hingga pakaian.
Jumlah pedagang mulai meningkat pada tahun 1980-an. Tidak hanya datang dari kota setempat atau sekitar namun juga datang dari Jawa Timur dan Jawa barat. Saat ini tradisi Dandangan yang merupakan representasi budaya yang ada di Kudus, seperti Visualisasi Kiai Telingsing, Sunan Kudus, Rumah adat kudus, Batil (merapikan rokok). Prosesi kirab dimulai dari jalan Kiai Telingsing menuju komplek menara kudus sejauh 3 kilometer. Sampai hari ini tradisi ini masih tetap dilaksanakan. Tradisi pasar malam atau pasar kaget Dandangan sempat ditutup karena Covid-19 selama dua tahun. Tahun ini tradisi ini sudah mulai digelar kembali pada 01 Maret 2024.