Narasi

Salah Kaprah, Ini Lirik Lagu Alamat Anak Sholeh!

santrimillenial.id – Lagu dengan judul Alamat anak Sholeh yang merupakan KH. Rois Yahya Dahlan, Pati, Jawa tengah ini sangat populer di jagat maya, dan dunia nyata.

Akan tetapi banyak para pendengar yang tidak faham maksud dan arti dari lagu tersebut. Terlebih lagu alamat anak sholeh ini menggunakan bahasa Jawa, tentunya orang yang tidak faham bahasa Jawa akan sulit memahami arti dari lagu ini. Bahkan banyak juga para vokalis lagu yang membawakan lagu ini dengan lirik yang tidak sesuai.

Berikut adalah lirik dan arti dari lagu Alamat Anak Sholeh yang lengkap dan benar

Alamate anak sholeh iku papat
Bakdane mukmin, anut ing syariat
Kang dihin, lisane alus ngendikane
Kapindo, mulyaaken ing wong tuwane

Kaping telu, asih ing bocah cilik-cilik
Uga maring sedulur gawe becik

Kaping papat, ngamal anut ing ilmune
Dadi tanggung jawab, ora ngawurane

Iku saking ulama aweh pitutur
Alamate bocah ingkang dadi jujur

Muga-muga kita bisa ngelampahi
Dunya akhirat tan nemu bilahi


Artinya
Ciri- ciri anak Sholeh itu ada empat
Setelah menjadi orang mu’min (beriman) dan mengikuti ajaran syari’at

Yang pertama, halus dalam perkataannya
Yang ke dua, memuliakan kedua orang tuanya

Yang ke tiga, memiliki rasa kasih sayang kepada anak – anak kecil,
Serta berbuat baik kepada saudara nya

Yang ke empat, beramal sesuai dengan ilmunya
Menjadi tanggung jawab dan tidak sembarangan

Itu semua merupakan perkataan para ulama
Dan menjadi ciri- ciri anak yang berperangai jujur

Semoga kita semua bisa menjalankan empat hal tersebut
Sehingga tidak celaka baik di dunia maupun di akhirat

Dan dari sekian banyak para pelantun lagu ini, banyak juga yang melantunkan dengan lirik yang tidak sesuai. Seperti contoh lafadz “ba’dane” pada bait yang pertama diganti menjadi “tandane”.

Pada bait ke empat, lafadz “ngamal anut ing ngilmune” diganti menjadi “ngamalaken ing ngilmune”, lafadz “ora ngawurane” di ganti m njadi “ora ngawulane”.

Pada bait ke enam, lafadz “Tan nemu” diganti menjadi “anemu”, ada juga yang membaca “nemui”, yang mana hal tersebut tentunya akan merubah arti dari syair tersebut, seharusnya berarti tidak celaka di dunia dan akhirat, malah berubah menjadi celaka dunia dan akhirat.

Di dalam melantun kan lagu tersebut, banyak juga yang memelesetkan beberapa lagunya. Sehingga keluar dari pakem lagu asalnya, dan parahnya banyak juga yang mengikuti trend tersebut. Tentunya hal tersebut kurang baik dan tidak sesuai dengan etika.

Demikian beberapa kesalahan yang di temukan dan tidak banyak orang yang menyadari kesalahan tersebut. Dari sini kita belajar betapa pentingnya mencari sumber yang jelas, dan melakukan klarifikasi ketika kita akan melakukan atau membicarakan sesuatu.Apalagi ketika sesuatu tersebut berkaitan dengan hak seseorang.

Oleh: Al Ma’ruf PP Salaf APIK Kaliwungu



Al Maruf

Recent Posts

Supporter Sepak bola : Wujud Nasionalisme Modern

Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…

22 jam ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (2)

Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai…

2 hari ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (1)

Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…

2 hari ago

Jaga Ucapanmu

Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…

3 hari ago

Mencegah Radikalisme di Kampus: Peran Mahasiswa dalam Membangun Lingkungan Akademik yang Inklusif

Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…

3 hari ago

Es Teh Setiap Hari: Sehat atau Bahaya?

Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…

3 hari ago