Terdapat beberapa hadits yang menjelaskan tentang Keutamaan menuntut ilmu, seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut ini
سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّة من
“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga”. (HR. Muslim)
Dari hadits ini menjelaskan tentang orang-orang yang pergi mencari ilmu. Seperti halnya para santri yang berangkat dari pondok untuk mengaji, untuk menghadiri majelis di masjid atau madrasah, Insyaallah kelak akan dimudahkan jalan menuju surga.
Keutamaan mepelajari sebuah ilmu yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat juga diterangkan pada sebua hadits, sebagai berikut:
من تعلم بابا من العلم ينتفع به فى اخرته ودنياه اعطاه الله خيرا له من عمر الدنيا سبعة الاف سنة صيام نهارها وقيام ليليها مقبولا غير مردود
“Barangsiapa mempelajari satu bab dari ilmu yang bermanfaat bagi dunianya dan akhiratnya maka Allah memberinya yang lebih baik baginya dari tujuh ribu umur dunia yang siangnya digunakan berpuasa dan menghidupkan malamnya, yang ibadah tersebut diterima dan tidak ditolak”.
Puasa di bulan Ramadhan tidak menjadi alasan untuk kita bermalas-malasan. Karena setiap bab atau pelajaran yang kita pelajari dan bermanfaat untuk dunia dan akhirat, akan mendapat pahala dari Allah SWT, yakni pahala kebaikan dari 70.000 tahun.
Beruntunglah seseorang yang menghabiskan harinya di bulan Ramadhan untuk beribadah setiap siang dan malam, giat belajar, tadarus Al Qur’an, menuntut ilmu serta menjalankan aktivitasnya dengan penuh semangat.
Oleh : Nurul Wahidatul Hamidah (PP Khozinatul Ulum Blora)