Mengapa Nabi Muhammad ﷺ Patut Dijadikan Teladan?

santrimillenial.id – Nabi Muhammad ﷺ merupakan manusia paling sempurna akhlaknya. Kesempurnaan budi pekerti beliau tidak hanya diakui oleh umat Islam, bahkan musuh-musuh beliau pun mengakuinya. Orang-orang di zamannya memberi gelar Al-Amin yang artinya dapat dipercaya sejak beliau kecil. Allah ﷻ saja yang menciptakan memuji beliau langsung dalam Al-Qur’an.

Pujian Kepada Nabi Muhammad

Banyak sekali ayat yang mengandung pujian terhadap Nabi Muhammad ﷺ. Di antaranya yaitu:
1. Allah memuji budi pekertinya :
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Artinya: “Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur.” (QS.Al-Qalam:4)
2. Allah memuji akalnya:
مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ
Artinya: “Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru.” (QS.An-Najm:2)
3. Allah memuji penglihatannya:
مَا زَاغَ ٱلْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ
Artinya: “Penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.” (QS.An-Najm:17)
4. Allah memuji lisannya:
وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰ
Artinya: “Dan tidaklah yang diucapkannya itu menurut keinginannya.” (QS.An-Najm:3)
5. Allah memuji hatinya:
مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَاٰى
Artinya: “Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.” (QS.An-Najm:11)
6. Allah menjunjung tinggi sebutannya: “Dan Kami Tinggikan sebutan (nama) mu bagimu.” (Asy-Syarh:4)
7. Allah memuji kelemah lembutannya:
لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Artinya: “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” QS.At-Taubah:128)

Keaguangan Akhlak Nabi Muhammad

Ayat-ayat di atas menjadi bukti keagungan Nabi Muhammad ﷺ. Selain itu, banyak sekali kisah yang menceritakan keagungan akhlak beliau. Salah satunya yaitu ketika perang Uhud beliau terluka, gigi geraham patah, bibir bawah sobek, dahi dan kening bercucuran darah, bahkan ada besi yang menancap di pipi Rasulullah ﷺ hingga mengucurkan banyak darah.

Tapi Rasulullah ﷺ tidak membiarkan setetes pun darahnya jatuh ke bumi, berbagai cara beliau lakukan agar darahnya tidak menetes ke tanah, beliau begitu khawatir. Beliau menadah darah yang menetes bahkan sampai mengusapkannya ke baju yang dipakai agar darahnya tidak menetes ke tanah.

Setelah perang selesai, salah satu sahabat bertanya mengapa Rasulullah ﷺ melakukan hal itu. Rasulullah ﷺ menjawab, “Aku mendengar apa yang tidak kalian dengar, malaikat penjaga gunung berkata kalau ada setetes darahku menyentuh bumi, maka Allah ﷻ akan menurunkan azab dari langit kepada mereka yang memerangiku.” Mendengar jawaban itu, para sahabat kembali bertanya, “Mengapa engkau tidak mendoakan para musuh Allah ﷻ itu supaya celaka?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Sungguh aku tidak diutus untuk melaknat, tetapi berdakwah menyebarkan rahmat kepada semesta alam.” Bahkan Rasulullah ﷺ mendoakan orang-orang yang melukainya. “Ya Rob, berilah Hidayah kepada mereka karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui”.

Kasih Sayang Nabi Kepada Manusia

Sungguh mulia akhlak Rasulullah ﷺ, beliau tidak membenci dan mendendam. meski dalam keadaan terluka karena musuh tetapi Rasulullah ﷺ tetap menunjukkan kasih sayang kepada manusia. Tidak mendoakan keburukan kepada musuhnya, namun mendoakan hidayah kepada mereka.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika Rasulullah ﷺ dijadikan role model bagi siapa pun dan dalam hal apa pun. Semoga kita sebagai umat Nabi Muhammad ﷺ bisa meneladani akhlaknya. Wallahu a’lam bisshawab.

Sumber gambar: NU Online Jatim

Oleh: Wardatun Ni’mah, Ponpes Enterpreneur Al-Mawaddah Kudus

Anda mungkin juga suka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *