Narasi

Lomban : Kearifan Lokal Jepara Yang Patut Dilestarikan

Tradisi Lomban adalah salah satu ritual adat yang dilakukan oleh masyarakat Jepara, Jawa Tengah. Ritual ini biasanya dilaksanakan setiap tahun pada bulan Syawal atau lebih dikenal dengan ‘Syawalan’. Salah satu rangkaian ritual Lomban adalah pelemparan (pelarungan) kepala kerbau ke tengah laut.

Tradisi Lomban diyakini sebagai bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat Jepara atas hasil laut yang melimpah. Kepala kerbau dianggap sebagai persembahan untuk Dewi Laut agar tetap memberikan berkah dan keselamatan bagi nelayan.

Dalam ritual Lomban, kepala kerbau yang telah disembelih akan dibawa dalam prosesi arak-arakan menuju pantai Kartini. Kemudian, kepala kerbau tersebut akan dilarungkan ke tengah laut sebagai persembahan.

Pelarungan kepala kerbau ke tengah laut memiliki makna simbolik sebagai bentuk penghormatan dan permohonan perlindungan kepada Dewi Laut. Kerbau dianggap sebagai hewan suci yang dapat menjadi perantara antara manusia dan alam gaib.

Tradisi Lomban, termasuk pelemparan kepala kerbau, merupakan warisan budaya yang mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat Jepara, seperti kebersamaan, keharmonisan dengan alam, dan penghormatan terhadap kepercayaan leluhur.

Tradisi ini masih dilestarikan oleh masyarakat setempat sebagai bagian dari identitas budaya lokal. Melalui partisipasi aktif dalam ritual, prosesi, dan pesta rakyat, warga setempat memperkuat ikatan sosial dan membangun rasa memiliki yang kuat terhadap warisan budaya mereka.

Dengan demikian, tradisi lomban dapat dipandang sebagai perwujudan nyata dari warisan budaya dan pengabdian spiritual masyarakat Jepara. Tradisi ini menjadi sarana untuk melestarikan nilai-nilai luhur, menjaga keseimbangan alam, serta mempererat kohesi sosial di dalam komunitas. Melalui pemahaman yang mendalam tentang signifikansi budaya dan spiritual dari tradisi lomban, kita dapat menghargai dan menghormati kekayaan warisan budaya Indonesia yang terus dijaga dan diwariskan oleh masyarakat Jepara.

Hanifah Indra Suryani

Recent Posts

Generasi Toleran: Revolusi Hati untuk masa depan yang Damai

Toleransi, sebuah kata yang sering kita dengar namun tak selalu kita pahami sepenuhnya. Di era…

2 hari ago

Menjaga Kecantikan dari Dalam: Akhlak sebagai Kunci Utama

Kecantikan sering kali diasosiasikan dengan penampilan fisik, seperti kulit bersih, tubuh ideal, atau wajah menarik.…

2 hari ago

Filosofi dan Singkatan Dari Huruf Santri

Menjelang Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2024 ini, kontribusi santri sudah merebak di berbagai hal.…

2 hari ago

Mahasiswa KKN 78 Iain Kudus Berpartisipasi dalam Kegiatan Peringatan Maulid Nabi di Masjid/Mushola Desa Wandankemiri pada saat Bulan Mulud

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momen yang penuh berkah dan semangat kebersamaan di tengah…

3 hari ago

Mahasiswa KKN-MB 078 IAIN Kudus Gelar Kegiatan Jumat Berkah (Berbagi di Hari Jumat)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari program KKN-Moderasi Beragama (KKN-MB) 078 IAIN Kudus yang bertempat…

3 hari ago

Mahasiswa KKN 78 Iain Kudus Ikut Berpartisipasi dalam Kegiatan Posyandu Lansia di Desa Wandankemiri

Pada tanggal 9 Oktober 2024, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari IAIN Kudus yang tergabung…

3 hari ago