Islam adalah agama rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam) yang selalu mengutamakan kasih sayang dan perdamaian dalam semua aspek kehidupan. Salah satu dari ajaran Islam adalah menanamkan sikap lemah lembut. Sikap lemah lembut membuat interaksi antar sesama manusia menjadi lebih harmonis dan saling merasa nyaman. Sikap lemah lembut merupakan salah satu asas yang menjadikan hubungan dan pergaulan menjadi lebih tahan lama dan awet. Sabda Nabi Muhammad SAW :
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ وَوَكِيعٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ تَمِيمِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ هِلَالٍ عَنْ جَرِيرٍ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ يُحْرَمُ الرِّفْقَ يُحْرَمُ الْخَيْرَ كُلَّهُ . (رواه أبو داود.)
Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhuma ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang terhalang dari sifat lemah lembut, maka ia telah terhalang dari banyak kebaikan.” (HR. Abu Dawud).
Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :
- Seorang muslim yang menghiasi dirinya dengan sifat lemah lembut karena sifat itu merupakan bagian dari sifat-sifat yang dicintai oleh Allah SWT.
- Ketika seseorang bersikap lemah lembut dalam hal apapun itu merupakan sebab seseorang dapat meraih berbagai kunci kebaikan dan keutamaan. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki sifat lemah lembut, maka ia tidak akan bisa meraih berbagai kebaikan dan keutamaan. Rasulullah SAW mengatakan hal ini kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha: إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الأَمْرِ كُلِّه.
“Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Lembut yang mencintai kelembutan dalam seluruh perkara.” (HR. Bukhori dan Muslim)
- Maka dari itu marilah kita senantiasa berakhlak dengannya, Sesungguhnya sifat lemah lembut merupakan sebab untuk meraih segala kebaikan.
Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an :
- Sikap lemah lembut melahirkan rasa mahabbah (cinta);
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَا نْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ … ۞
“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.” (QS. Ali ‘Imran 3: 159).
- Perintah berdakwah dengan cara dan sikap lemah lembut;
وَاِ مَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَآءَ رَحْمَةٍ مِّنْ رَّبِّكَ تَرْجُوْهَا فَقُلْ لَّهُمْ قَوْلًا مَّيْسُوْرًا ۞
“Dan jika engkau berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang engkau harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang lemah lembut.” (QS. Al-Isra’ 17: 28).
Sikap lemah lembut bukan berarti rapuh atau bermental lemah. Akan tetapi, sikap yang mengutamakan mencari ketenangan daripada permusuhan. Dalam istilah jawa “Suro Diro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti” yang bermakna segala kekerasan akan musnah dengan sikap yang lemah lembut.