santrimillenial.id – Tradisi sedekah bumi merupakan salah satu ritual tradisional masyarakat di jawa yang sudah ada sejak zaman nenek monyang terdahulu. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat yang berprofesi sebagai petani yang sudah memanfaatkan kekayaan alam di bumi ini. tradisi semacam ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan rezeki melalui hasil bumi.
Sejarah Sedekah Bumi
Awal mula adanya tradisi sedekah bumi yaitu ketika masyarakat mengalami gagal panen yang di sebabkan tanaman di serang hama, kemarau panjang dan hujan deras yang terjadi selama sehari semalam dan penyebab lainnya. Sehingga masyarakat merasa harus melaksanakan tasyakuran dan doa supaya dilancarkan segala proses tanam, dan juga sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang di peroleh.
Waktu dan Prosesi Tradisi
Biasanya waktu pelaksanaan tradisi ini di mulai bulan Muharrom atau dalam sebutan orang jawa dengan istilah bulan Suro. Untuk tempat tradisi biasanya dilaksanakan di masjid, balai desa, atau tempat terbuka seperti lapangan. Saat pergelaran tradisi sedekah bumi, masyarakat membuat tumpeng dan juga berisi hasil panem mereka mulai dari biji-bijian, umbi-umbian dan sayuran dan buah-buahan. mereka berkumpul menjadi satu ditempat yang telah disepakati oleh seluruh masyarakat setempat untuk menggelar acara ritual sedekah bumi tersebut. Setelah itu, masyarakat membawa tumpeng tersebut untuk di doakan oleh sesepuh adat. setelah di doakan oleh sesepuh adat, kemudian kembali diserahkan kepada masyarakat setempat yang membuatnya sendiri. Nasi tumpeng yang sudah di doakan oleh sesepuh adat setempat kemudian di makan secara ramai ramai oleh masyarakat yang merayakan acara sedekah bumi itu. Namun, ada juga sebagian masyarakat yang membawa nasi tumpeng tersebut yang membawanya pulang untuk dimakan beserta sanak keluarganya di rumah masing-masing.
Oleh: Istianah