Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang kekuasaannya berada di tangan rakyat, baik secara langsung maupun melalui perwakilan yang dipilih. Perkembangan demokrasi melalui lintasan waktu yang panjang mulai dari berbagai era dan transformasi dari zaman kuno hingga era modern.
Di Yunani kuno, khususnya Athena, sekitar abad ke-5 SM, lahir sebuah konsep demokrasi pertama yang dikenal sebagai “demokrasi langsung” karena warga negara laki-laki dewasa berpartisipasi langsung dalam pengambilan keputusan politik melalui majelis umum (Ekklesia). seperti yang dilakukan Pericles seorang pemimpin yang memperluas hak berbicara dan memberikan suara kepada warga Athena.
Beberapa elemen demokrasi diadopsi Republik Romawi (509-27 SM), meski dalam adopsiannya lebih banyak menyerupai oligarki dengan perwakilan melalui senat dan majelis rakyat. Akan tetapi warga negara memiliki beberapa hak politik dan pengaruh dalam pemerintahan melalui pemilihan pejabat seperti konsul dan tribune.
Konsep demokrasi mengalami kemunduran di Eropa selama Abad Pertengahan, dengan dominasi sistem feodal dan monarki absolut. Namun, beberapa bentuk pemerintahan representatif muncul, seperti parlemen Inggris yang pertama kali dibentuk pada abad ke-13.
demokrasi mulai bangkit kembali melalui revolusi-revolusi besar seperti Revolusi Inggris, Amerika, dan Prancis pada abad ke-17 dan ke-18. Revolusi Inggris (1642–1651) dan Revolusi Glorious (1688) dengan parlemen yang kuat menghasilkan monarki konstitusional. Pada revolusi Amerika tahun 1775–1783 untuk model pemerintahan bagi banyak negara Amerika mendirikan sistem demokrasi representatif. Kemudian pada revolusi Prancis di tahun 1789 menekankan prinsip-prinsip egalitarianisme dan pemerintahan oleh rakyat.
Tersebar luasnya demokrasi dalam berbagai bentuk pada abad ke-20 dan ke-21, termasuk demokrasi liberal, partisipatif, dan sosial. Setelah Perang Dunia II, beberapa negara mulai mengadopsi sistem demokrasi yang sebelumnya berada dalam kekuasaan otoritarian atau kolonial. Demokrasi saat ini ditandai oleh pemilihan umum yang bebas dan adil, hak asasi manusia, serta lembaga pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Sejarah demokrasi ialah perjalanan panjang dari praktik pemerintahan langsung di Yunani kuno hingga berbagai bentuk pemerintahan representatif dan partisipatif yang ada saat ini. Setiap era dalam sejarah demokrasi telah menyumbangkan elemen penting bagi perkembangan konsep dan praktik demokrasi yang kita kenal sekarang.
Sumber:
Leo Strauss dan Joseph Cropsey dalam “History of Political Philosophy” menggambarkan perkembangan demokrasi di Yunani kuno.
Titus Livius dalam “The History of Rome” menguraikan sistem pemerintahan Romawi.
R.C. van Caenegem dalam “The Birth of the English Common Law” menjelaskan perkembangan awal parlemen Inggris.
Robert A. Dahl dalam “Democracy and Its Critics” mengeksplorasi konsep demokrasi modern.
Samuel P. Huntington dalam “The Third Wave: Democratization in the Late Twentieth Century” membahas gelombang demokratisasi di akhir abad ke-20.
Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…
Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai…
Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…
Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…
Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…
Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…