santrimillenial.id – Roja dan khauf adalah dua konsep penting dalam Islam, yang berhubungan dengan keadaan hati seorang mukmin terhadap Allah SWT. Kedua hal ini juga merupakan sesuatu yang menjaga keseimbangan hati seseorang agar terhindar dari rasa putus asa ataupun kelalaian.
1.Roja’ (Harapan)
– Roja’ berarti berharap kepada rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Ini adalah perasaan optimis dan yakin bahwa Allah akan memberikan kebaikan, ampunan, dan rahmat-Nya. Seorang muslim yang memiliki roja’ akan selalu berusaha melakukan amal shalih dengan keyakinan bahwa Allah akan menerima dan memberi pahala atas amal tersebut. Roja’ memberikan semangat dan motivasi untuk terus berbuat baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Khauf (Takut)
– Khauf berarti takut akan azab dan siksa Allah SWT. Ini adalah perasaan takut terhadap murka dan hukuman Allah karena dosa dan kesalahan yang dilakukan. Khauf membuat seorang muslim berhati-hati dalam tindakannya, menjauhi perbuatan dosa, dan selalu bertaubat serta memperbaiki diri. Khauf adalah perasaan yang menjaga seorang muslim dari kelalaian dan memastikan mereka selalu berada di jalan yang benar.
Kedua konsep ini harus seimbang dalam diri seorang muslim. Terlalu banyak khauf tanpa roja’ bisa menyebabkan putus asa, sedangkan terlalu banyak roja’ tanpa khauf bisa menyebabkan kelalaian. Keseimbangan antara roja’ dan khauf adalah tanda keimanan yang sehat, di mana seorang muslim memiliki harapan yang kuat akan rahmat Allah namun tetap waspada terhadap dosa dan takut akan hukuman-Nya.
Meningkatkan rasa roja’ atau harapan kepada rahmat Allah SWT bisa dilakukan melalui beberapa langkah praktis berikut:
1. Memperbanyak Membaca Al-Qur’an
– Memahami dan merenungkan ayat-ayat yang berbicara tentang kasih sayang, rahmat, dan ampunan Allah. Ayat-ayat seperti QS. Az-Zumar [39:53] yang berbunyi:
۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًاۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
2. Mengamalkan Ibadah dengan Ikhlas
Melakukan ibadah dengan penuh keikhlasan dan keyakinan bahwa Allah akan menerima dan memberi pahala atas amal shalih. Semakin banyak melakukan amal shalih, semakin besar harapan kita kepada rahmat Allah.
3. Mempelajari Kehidupan Nabi dan Para Sahabat
Membaca kisah-kisah kehidupan Rasulullah SAW dan para sahabat yang penuh dengan contoh-contoh optimisme dan harapan kepada rahmat Allah, meskipun mereka menghadapi berbagai ujian dan cobaan.
4. Berdoa dan Berzikir
Perbanyaklah doa dan zikir, memohon kepada Allah agar diberi hati yang penuh harapan dan kepercayaan kepada rahmat-Nya. Zikir seperti “Ya Rahman, Ya Rahim” mengingatkan kita akan sifat Allah yang Maha Penyayang dan Maha Pengasih.
Doa juga sangatlah penting untuk selalu dibaca. Karena doa merupakan senjata bagi orang mukmin. Rasulullah SAW bersabda:
الدُّعَاءُ سِلاَحُ الْمُؤْمِنِ ، وَعِمَادُ الدِّينِ ، وَنُورُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ “Doa merupakan senjata orang yang beriman, tiang agama, dan cahaya langit dan bumi.” (Hadits Riwayat al-Hakim dari Ali bin Abi Thalib r.a., Al-Mustadrak, I/492, hadits no. 1812))
5. Berkumpul dengan Orang-orang Shalih
Bergaul dengan orang-orang yang memiliki iman kuat dan optimisme dalam beragama. Lingkungan yang positif akan sangat berpengaruh dalam membangun rasa harapan yang kuat.
Dengan langkah-langkah ini, insya Allah rasa roja’ kita kepada Allah akan semakin meningkat, membawa kita lebih dekat kepada-Nya dengan penuh harapan dan optimisme.
Meningkatkan rasa khauf atau takut kepada Allah SWT adalah penting untuk menjaga diri dari perbuatan dosa dan kelalaian.
Berikut adalah beberapa cara praktis untuk meningkatkan rasa khauf:
1. Merenungi Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Azab
Membaca dan merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an yang menggambarkan siksa neraka dan hukuman bagi orang-orang yang durhaka. Ayat-ayat seperti QS. At-Tahrim [66:6] yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Yang artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Ayat ini mengingatkan tentang api neraka dapat menumbuhkan rasa takut akan azab Allah.
2. Menghayati Hadits tentang Siksa Akhirat
– Mempelajari hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang menceritakan tentang siksa kubur, neraka, dan keadaan orang-orang yang melanggar perintah Allah. Pemahaman ini dapat meningkatkan kesadaran akan konsekuensi dari perbuatan dosa.
3. Mengamalkan Muhasabah Diri
Selalu melakukan introspeksi diri, mengingat dosa dan kesalahan yang telah dilakukan serta bertaubat dengan sungguh-sungguh. Memikirkan akibat-akibat dari dosa tersebut dapat menumbuhkan rasa takut akan hukuman Allah.
4. Mendalami Ilmu tentang Sifat-sifat Allah
Memahami sifat-sifat Allah, terutama sifat keadilan dan kemurkaan-Nya terhadap perbuatan dosa. Ilmu tentang sifat-sifat Allah membantu kita menyadari betapa besar kekuasaan dan keadilan-Nya.
5. Berdoa untuk Meminta Hati yang Takut kepada Allah
Mohonlah kepada Allah dalam doa agar diberikan hati yang takut kepada-Nya dan dijauhkan dari perbuatan dosa. Doa seperti “Ya Allah, berikanlah aku hati yang penuh dengan khauf kepada-Mu” bisa menjadi bagian dari doa harian.
Selain itu, hendaknya untuk selalu berdoa agar di hindarkan dari hati yang tidak takut kepada Alloh SWT. Sebagaimana doa yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW.
اللهم إني أعوذ بك من قلب لا يخشع، ومن دعاء لا يسمع، ومن نفس لا تشبع، ومن علم لا ينفع، أعوذ بك من هؤلاء الأربع
Dengan langkah-langkah ini, insya Allah, rasa khauf kita kepada Allah akan semakin meningkat, menjaga kita dari perbuatan dosa dan mendekatkan kita kepada-Nya dengan kesadaran akan keadilan dan kekuasaan-Nya.
Oleh: Al ma’ruf PP Salaf APIK Kaliwungu
Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…
Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai…
Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…
Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…
Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…
Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…