Narasi

Berkurban, Ibadah Untuk Mendekatkan Diri Kepada Allah

santrimillenial.id – Ibadah kurban dilakanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah atau pada saat hari Raya Idul Adha dan hari tasyriq yakni 11, 12, 13 Dzulhijjah. Perintah pertama untuk menunaikan ibadah berkurban di zaman Nabi Ibrahim. Kala itu beliau mendapatkan perintah dari Allah melalui mimpi untuk menyembelih anaknya, Ismail. Meskipun bukan hal mudah, beliau dengan ikhlas melaksanakannya sebagai wujud ketaatan kepada Allah Swt. Ketika Ismail akan disembelih untuk dijadikan kurban, saat itu Allah swt menggantinya dengan seekor kambing.

Kurban berasal dari kata qariba – yaqrabu – qurban yang mempunyai arti dekat. Maksudnya yaikni mendekatkan diri kepada Allah, dengan mengerjakan sebagian perintah-Nya.

Adapun hukum menyembelih hewan kurban adalah sunah muakkad dengan niat beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.

Allah berfirman dalam Surat Al-Kautsar ayat 2:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Artinya: “Maka, laksanakanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.”

Tujuan utama dari perintah kurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT supaya mendapatkan keridhaan-Nya.  Dari berkurban yang kita tunaiakan bahwa darah dan daging hewan kurban tidak akan sampai kepada-Nya, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan dari hamba-hamba-Nya. Kurban merupakan bentuk ibadah yang mencerminkan keikhlasan dan ketakwaan seseorang. Melalui kurban, seorang Muslim diajarkan untuk bersikap rela berkorban demi menggapai keridhaan Allah, menunjukkan kepatuhan yang tulus, serta menguatkan rasa persaudaraan dengan berbagi daging kurban kepada sesama terutama bagi kaum fakir miskin.

 Allah berfirman dalam QS. al-Hajj 28:

فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ  

“Maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.”

Dengan menunaikan ibadah berkurban merupakan salah satu ibadah yang dapat menjalin hubungan hablum minallah dan hablum minannas. 

Istianah

Recent Posts

Supporter Sepak bola : Wujud Nasionalisme Modern

Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…

22 jam ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (2)

Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai…

2 hari ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (1)

Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…

2 hari ago

Jaga Ucapanmu

Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…

3 hari ago

Mencegah Radikalisme di Kampus: Peran Mahasiswa dalam Membangun Lingkungan Akademik yang Inklusif

Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…

3 hari ago

Es Teh Setiap Hari: Sehat atau Bahaya?

Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…

3 hari ago