Hasud dalam Pandangan Islam

santrimillenial.id – Manusia adalah makhluk sempurna yang diciptakan oleh Allah dengan berbagai kelebihan, yaitu akal dan hati. Akal digunakan untuk berpikir dan berkembang sedangkan hati fungsinya untuk merasakan dan menjaga akhlak seseorang. Dalam Islam, hati seseorang menjadi penentu akhlaknya, apabila seseorang memiliki hati yang baik, maka akhlaknya juga pasti baik. Dan sebaliknya, apabila seseorang memiliki hati yang buruk, maka akhlaknya pun pasti akan buruk.Sebagaimana sabda nabi SAW.
الا ان في الجسد مضغة, اذا صلحت صلح الجسد كله, واذا فسدت فسد الجسد كله, الا وهي القلب

Artinya: “ketahuliah bahwa di dalam tubuh terdapat segumpal darah, jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh itu, dan jika dia rusak maka rusaklah seluruh tubuh itu. Ketahuilah bahwa segumpal darah tersebut adalah hati”.

Sifat terpuji dan tercela


Akhlak dalam Islam terbagi menjadi dua macam, yaitu akhlak terpuji dan akhlak tercela atau buruk. Dan salah satu dari akhlak tercela adalah sifat iri dengki atau hasad.

Kata hasad berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah iri hati, atau dengki. Iri dengki adalah sebuah emosi yang timbul karena merasa kurang senang, kurang bersyukur dengan apa yang dimilikinya dan cemburu dengan apa yang didapatkan atau dimiliki oleh orang lain. Karena dia anggap hal tersebut lebih dari apa yang dimilikinya. Iri dengki merupakan sebuah sifat yang termasuk kedalam salah satu penyakit hati menurut Islam.

Larangan Hasud

Allah telah melarang umatnya untuk iri kepada sesamanya dalam hal kemewahan, dan kenikmatan dunia yang hanya sesaat. Karena segala yang Allah berikan telah sesuai dengan usaha masing-masing hambanya.

Dalam sebuah ayat, Allah SWT. berfirman :
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗوَسْـَٔلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا
Artinya :“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. Karena bagi orang laki-laki ada sebahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa ayat 32)

Dalam firman-Nya, Allah SWT. melarang hambanya untuk berbuat iri dengki kepada sesamanya, baik itu laki-laki ataupun perempuan, karena masing-masing dari mereka mendapatkan bagian dari apa yang mereka usahakan. Hendaknya manusia selalau memohon karunia dari Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Dan dalam sebuah hadist, dari Abu Hurairah ra. Ia berkata. Rasulullah shallallah’ alaihi wa sallam bersabda : “Jagalah dirimu dari hasad, karena sesungguhnya hasad merusak kebaikan. Sebagaimana api yang memakan kayu bakar.” (HR. Abu Daud)

Maksud dari hadits tersebut adalah, hasad adalah perbuatan yang dapat menghapus pahala kebaikan kita, itulah mengapa hasad disebut merusak kebaikan.

Hasud yang dilegalkan

Dalam ajaran Islam, kita tidak boleh merasa iri terhadap kemewahan dan kenikmatan dunia milik orang lain. Namun, kita boleh merasa iri dalam perihal ilmu dan bersedekah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam bersabda :
عَنِ ابنِ مسعودٍ رضي اللَّه عنه ، عن النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « لا حَسَدَ إِلاَّ في اثنتينِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللَّه مَالاً ، فَسَلَّطَه عَلَى هَلَكَتِهِ في الحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاه اللَّه حِكْمَةً ، فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُها » متفقٌ عليه
Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, dari Nabi SAW. Berkata: “Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara. Yakni seorang yang Allah beri harta lalu dia belanjakan pada jalan yang benar (sedekah). Dan seorang Allah beri ilmu dan kebijaksanaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari Muslim)

Dalam hadits tersebut dapat kita ketahui, bahwa sebagai umat muslim kita hanya boleh untuk merasa iri dalam hal kebaikan. Seperti iri dengan seseorang yang mempunyai ilmu lebih dari kita sehingga kita dapat termotivasi untuk belajar lebih giat. Perlu kita ingat, bahwa tidak ada batasan umur untuk menuntut ilmu bagi seseorang. Meskipun orang tersebut telah berumur dan tidak sedang menempuh pendidikan. Dan dalam Islam, kita boleh iri dalam hal bersedekah. Misalnya : ketika ada orang yang bersedekah lebih sering dari kita, hal tersebut boleh, karena bersedekah merupakan perbuatan baik.

Hendaklah berdoa jika merasa kagum



Lalu, apabila kita merasa kagum dengan apa yang menjadi milik orang lain, hendaklah berdoa memohon keberkahan kepada Allah SWT. Agar terhindar dari rasa iri dengi. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam dalam hadits berikut ini :

“Apabila seseorang melihat nya, harta miliknya atau saudaranya, sesuatu yang menarik hatinya (mengagumkan) maka hendaklah dia mendoakannya dengan limpahan barokah. Sesungguhnya pengaruh iri adalah benar.” (HR. Abu Ya’la)

Dan orang yang memiliki dengki dalam hatinya adalah apabila melihat orang lain senang ia merasa susah hati dan gelisah. Dan apabila dia mellihat orang lain susah, maka ia merasa senang. Perbuatan dengki dapat membuat orang yang menderita penyakit hati tersebut melakukan perbuatan tercela terhadap orang yang dia dengki. Misalnya : memfitnah orang yang dia dengki, menggibahkan orang yang dia benci, dan lain sebagainya.

Perbuatan iri dengki selain termasuk ke dalam akhlak tercela, namun juga termasuk ke dalam ciri-ciri orang munafik. Menurut Islam dan merupakan salah satu tanda ciri-ciri akhir zaman. Dan untuk menjaga hati dalam Islam dan menyembuhkan penyakit hati, Allah telah menyediakan obatnya. Obat hati dalam Islam adalah dengan membaca Al-Qur’an dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Agar hati dan pikiran senantiasa merasa tenang.

Oleh : Alma’ruf PP Salaf APIK Kaliwungu


Anda mungkin juga suka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *