Narasi

Snouck Hurgronje: Sosok Kontroversial Bagi Umat Muslim di Indonesia

santrimillenial.id – Snouck Hurgronje adalah seorang orientalis Belanda yang memiliki peran penting dalam sejarah interaksi antara Barat dan dunia Islam, khususnya di Indonesia. Lahir pada tahun 1857 dan wafat pada tahun 1936, Hurgronje menjadi terkenal karena karyanya yang mendalam tentang Islam dan masyarakat Muslim.

Pada awalnya, Hurgronje adalah seorang peneliti yang tertarik pada studi Islam. Ia menghabiskan waktu di Hijaz (Jeddah dan Makkah) pada tahun 1884-1885, di mana ia mempelajari kehidupan dan adat istiadat masyarakat setempat. Pengalaman ini memberinya wawasan yang berharga tentang Islam dan memungkinkannya untuk menulis beberapa karya yang dianggap penting dalam studi Orientalis tentang Islam.

Namun, Hurgronje juga dikenal karena perannya sebagai penasehat pemerintahan kolonial Hindia Belanda dari tahun 1889 hingga 1906. Dalam kapasitas ini, ia sering kali memberikan saran tentang bagaimana mengelola hubungan dengan masyarakat Muslim di koloni tersebut. Beberapa catatan menunjukkan bahwa Hurgronje menggunakan pengetahuannya tentang Islam untuk membantu pemerintah kolonial dalam mengendalikan dan memata-matai aktivitas para ulama dan pemimpin Muslim, terutama selama periode konflik seperti Perang Aceh.

Menjelang akhir hayatnya, Hurgronje menunjukkan minat yang mendalam terhadap kehidupan Nabi Muhammad SAW. Ia diketahui telah menyelesaikan membaca kitab Sirah Nabi Muhammad SAW, yang menunjukkan dedikasinya terhadap pemahaman yang lebih dalam tentang Islam. Dalam surat yang ditulis kepada sahabatnya Muhammad Nashif di Jeddah, Hurgronje menyatakan rasa terima kasihnya atas kiriman juz ketiga dari kitab tersebut, yang ia baca dengan teliti.

Meskipun Hurgronje dihormati dalam beberapa lingkaran akademis karena kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan, pandangannya tentang Islam dan perannya dalam kolonialisme membuatnya menjadi sosok yang kontroversial. Di Indonesia, ia sering kali diingat sebagai simbol dari upaya kolonial untuk memahami dan mengendalikan masyarakat Muslim, bukan sebagai seorang santri atau pelajar Islam yang tulus.

Kesimpulannya, Snouck Hurgronje adalah tokoh yang kompleks dengan warisan yang beragam. Bagi beberapa orang, ia adalah seorang cendekiawan yang memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman Barat tentang Islam. Bagi yang lain, ia adalah simbol dari intervensi kolonial dan penggunaan ilmu pengetahuan untuk tujuan politik. Namun, tidak dapat disangkal bahwa Hurgronje meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah studi Islam dan hubungan antara Belanda dan dunia Muslim.

Oleh: Badrut Tamam (PP. Assholihiyyah Genuk Semarang)

Badrut Tamam

Recent Posts

Supporter Sepak bola : Wujud Nasionalisme Modern

Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…

21 jam ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (2)

Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai…

2 hari ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (1)

Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…

2 hari ago

Jaga Ucapanmu

Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…

3 hari ago

Mencegah Radikalisme di Kampus: Peran Mahasiswa dalam Membangun Lingkungan Akademik yang Inklusif

Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…

3 hari ago

Es Teh Setiap Hari: Sehat atau Bahaya?

Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…

3 hari ago