santrimillenial.id – Sebuah keragaman memang dapat memicu konflik perpecahan, tapi tidak semua konflik perpecahan itu dipicu oleh keragaman. Justru apabila keragaman tersebut disatukan maka akan membentuk sebuah kesatuan yang sangat indah. Layaknya sebuah pelangi yang bisa tampak menawan akibat perpaduan berbagai macam warna yang bersatu.
Untuk bisa menjadikan persatuan yang indah, perlu adanya untuk menumbuhkan rasa cinta perdamaian terhadap sesama. Apabila sudah timbul rasa cinta, antara satu dan yang lainnya pasti akan saling merasakan mengenai permasalahan yang dialami. Dengan rasa cinta, meskipun tanpa diminta pun seseorang bisa menolong yang lain dengan sendirinya. Sungguh sangat kuat sekali kekuatan cinta untuk bisa menciptakan perdamaian dengan sesama.
Islam sendiri merupakan sebuah agama yang cinta kedamaian dan kasih sayang terhadap sesama. Dalam surat Al-Anbiya ayat 107 Allah SWT berfirman,
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ
Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS. Al-Anbiya: 107).
Sejatinya Islam memang agama yang cinta damai yang memberikan rahmat bagi seluruh alam. Islam mengajarkan pada pemeluknya untuk bisa hidup saling mengasihi dengan makhluk ciptaan-Nya. Sebagai seorang muslim, kita perlu untuk belajar tentang bagaimana cara sebuah perdamaian itu tercipta.
Menurut Martin Luther, untuk bisa mewujudkan sebuah perdamaian dapat dipicu dari beberapa hal. Di antaranya adalah:
1. Persaudaraan
Persaudaraan merupakan ikatan batin antara manusia satu dengan manusia lainnya yang tak dapat dipisahkan kecuali dari manusia itu sendiri. Rasa persaudaraan harus bisa muncul dalam diri setiap individu untuk bisa menumbuhkan sebuah perdamaian. Apabila kita perhatikan, pasti akan sulit untuk tercapainya sebuah perdamaian jika seseorang tidak memiliki sama sekali rasa persaudaraan terhadap sesama manusia.
Dalam hidup ini kita bisa memilih untuk menentukan langkah apa yang ingin kita ambil dalam perjalanan kita ke depannya. Kita bisa memilih hidup bersama sebagai saudara atau hancur bersama seperti orang bodoh karena tidak peduli antara satu dan yang lainnya. Penyebab seseorang tidak peduli dengan yang lainnya karena mereka gagal untuk menjalin kerukunan bersama. Seseorang gagal menjalin kerukunan karena disebabkan mereka takut sama yang lainnya. Orang takut satu sama lain karena mereka tak kenal dengan sesama. Akar seseorang tak kenal satu sama lain karena meraka tidak pernah menjalin komunikasi dengan sesama.
Maka, suatu komunikasi menjadi hal penting untuk dijalin setiap individu agar bisa mengenal antara satu dan yang lainnya. Ketika sudah kenal antara satu dan yang lainnya maka akan lebih mudah untuk menjalin kerukunan yang akhirnya bisa memunculkan sifat persaudaraan.
2. Cinta
Menurut Liebowitz, cinta adalah perasaan positif yang kuat dan dirasakan oleh seseorang. Untuk bisa menumbuhkan sebuah perdamaian kita perlu untuk menumbuhkan jiwa yang mencintai terhadap sesama. Ketika terjadi suatu konflik, kita tidak boleh membiarkan orang lain menyeret diri kita terlalu rendah sehingga membuat kita membencinya. Kita perlu menghindari ketidakadilan atau penindasan yang nantinya akan menjadi penyebab timbulnya sifat benci dalam diri kita. Kita perlu melawan rasa benci tersebut dengan menumbuhkan rasa cinta agar perdamaian bisa selalu terjaga.
3. Keadilan
Keadilan pada hakikatnya adalah memperlakukan seseorang atau pihak lain sesuai dengan hak dan kewajibannya. Tidak mungkin suatu perdamaian bisa tercapai jika tidak ada keadilan yang menyertai di dalamnya. Perlu diperhatikan bahwa ketidakadilan yang terjadi di suatu tempat akan memicu ketidakadilan di tempat yang lainnya. Kita perlu meminimalisir ketidakadilan terhadap sesama agar ketidakadilan semakin merajalela. Karena apabila ketidakadilan sudah merajalela pasti akan sulit sebuah perdamaian itu tercipta.
Keragaman yang terdapat di dalam suatu bangsa tidak boleh dijadikan sebagai penyebab sebuah perpecahan. Kita harus bisa menciptakan dari keragaman tersebut sebuah perdamaian yang menyatukan bangsa. Cara untuk menumbuhkan perdamaian tersebut bisa menumbuhkan sifat persaudaraan, cinta, dan keadilan terhadap sesama.
Oleh: Muhammad Sholihul Huda, PP Mansajul Ulum, Pati.