http://santrimilenial.idSuku Samin adalah sebuah kelompok masyarakat yang meyakini ajaran Saminisme atau Sedulur Sikep. Ajaran ini berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, Indonesia, dan didirikan oleh Samin Surosentiko pada akhir abad ke-19.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang suku Samin:
1. Ajaran dan Filosofi: Ajaran Saminisme menekankan pada kesederhanaan, kejujuran, dan anti-kekerasan. Mereka menolak penggunaan kekerasan dan cenderung hidup dengan aturan-aturan yang mereka buat sendiri, yang mereka anggap lebih adil.
2. Sejarah Perlawanan: Saminisme terkenal sebagai gerakan perlawanan pasif terhadap penjajahan Belanda. Mereka menolak membayar pajak dan tidak mau bekerja untuk pemerintah kolonial.
3. Kehidupan Sosial: Masyarakat Samin hidup sederhana dan umumnya menghindari keterlibatan dengan urusan luar. Mereka cenderung fokus pada pertanian dan menjaga tradisi serta budaya mereka.
4. Bahasa: Suku Samin menggunakan bahasa Jawa dengan dialek yang khas dan memiliki istilah-istilah tertentu yang hanya dipahami oleh mereka.
5. Eksistensi Saat Ini: Hingga saat ini, komunitas Samin masih eksis, terutama di wilayah Blora, Pati, dan Bojonegoro. Meskipun jumlah mereka tidak banyak, mereka tetap menjaga ajaran dan tradisi leluhur.
Keberadaan Suku Samin adalah contoh unik dari keberagaman budaya di Indonesia, menunjukkan bagaimana komunitas lokal bisa mempertahankan identitas dan nilai-nilai mereka meskipun di tengah perubahan sosial dan politik.
Suku Samin Di Blora, Jawa Tengah
Suku Samin di Blora, Jawa Tengah, adalah salah satu komunitas terbesar dari kelompok masyarakat yang mengikuti ajaran Saminisme atau Sedulur Sikep. Berikut adalah beberapa informasi lebih spesifik tentang suku Samin di Blora:
1. Lokasi: Mayoritas komunitas Samin di Blora tinggal di desa-desa seperti Desa Klopoduwur, Desa Sambong, dan beberapa daerah sekitarnya.
2. Kehidupan dan Mata Pencaharian: Masyarakat Samin di Blora umumnya berprofesi sebagai petani. Mereka hidup dengan cara yang sangat sederhana dan mandiri, mengolah lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Tradisi dan Budaya: Mereka sangat menjaga tradisi dan budaya leluhur. Ajaran Saminisme yang mereka anut menekankan pada prinsip kesederhanaan, kejujuran, dan kehidupan damai. Mereka juga terkenal dengan sikap mereka yang menolak ketidakadilan dan penindasan.
4. Pendidikan dan Modernisasi: Meski hidup dalam kesederhanaan, masyarakat Samin kini mulai terbuka terhadap pendidikan dan modernisasi. Mereka mengirim anak-anak mereka ke sekolah dan mulai memanfaatkan teknologi dalam batas-batas tertentu, asalkan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Saminisme.
Eksistensi Suku Samin di Blora menjadi salah satu contoh bagaimana komunitas adat bisa bertahan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan identitas dan nilai-nilai kearifan lokal yang mereka pegang teguh.
Oleh: Al ma’ruf PP Salaf APIK Kaliwungu
sumber gambar: https://www.krjogja.com/semarang/1242539874/jadi-warisan-budaya-takbenda-suku-samin-acirceurotildeturun-gunungacirceurotrade