Narasi

Kemerdekaan Harus Diproklamirkan

Negara Kesatuan Republik Indonesia telah merdeka sejak 17 Agustus 1945 yang dicetuskan oleh Ir. Soekarno dalam Proklamasi. Proklamasi merupakan bentuk yang memproklamirkan bahwa Indonesia sudah bebas dari perbudakan dan penjajahan Belanda, Inggris, Jepang, dan negara lainnya. Meskipun setelah merdeka masih ada agresi dari Inggris pada perang 10 November 1945 di Surabaya, Indonesia memilih untuk melawan bangsa asing karena sudah menyatakan bahwa sudah merdeka dari belenggu negara lain.

Hal yang dapat dijadikan pelajaran adalah jika ingin merdeka harus memproklamirkan kemerdekaan dari penjajahan, layaknya Negara Republik Indonesia yang sudah menyatakan kemerdekaannya dengan gagah. Maka dari itu, harga mati bangsa jika ada yang berani menginjak-injak dan merusak tatanan negara. Dengan begitu terlintas dalam benak diri sendiri “Apakah yang sudah merdeka hanya negara tetapi bukan diri kita yang telah merdeka dari perilaku tercela?”.

Merdeka adalah kebebasan individu dalam mengatur pola hidupnya, membuat keputusan diri sendiri, dan hidup sesuai dengan nilai-nilai, norma, agama dan sebagainya tanpa belenggu dari eksternal. Maka dari itu, kita harus menyatakan diri kita merdeka dari belenggu yang membuat terhalangnya dalam meraih cita-cita. Kita harus memproklamirkan kemerdekaan diri kita terlebih dahulu agar kita mempunyai komitmen dan tekad untuk melawan hawa nafsu.

Dalam hadis nabi Muhammad SAW menjelaskan dan memerintahkan umat Islam agar dapat mengalahkan delapan belenggu dalam meraih kesuksesan pada hidupnya. Adapun hadist Nabi Muhammad SAW adalah:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمَّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَتِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Artinya: “Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan malas, Aku berlindung kepada-Mu daripada sifat pengecut dan kikir, Aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan hutang dan kezaliman manusia.”(HR Abu Dawud 4/353).

1.) الْهَمَّ (keluh kesah) yang merupakan kita merasa kurang bersyukur dari nikmat Allah SWT berikan sehingga menjadikan depresi dan stres.

2.) الْحَزَنِ (dukacita) menjadikan mata hati kita tertutup dari rahmat Allah SWT.

3.) الْعَجْزِ (lemah), mental dan mindset yang lemah membuat kita kurang yakin dalam melangkah.

4.) الْكَسَلِ (malas) merupakan sifat yang sangat mempengaruhi terhalangnya mencapai kesuksesan.

5). الْجُبْنِ (pengecut) merupakan mindset yang penakut dalam mencoba hal baru yang merupakan sesuatu yang bermanfaat di masa depan.\

6). الْبُخْلِ (kikir) merupakan sifat yang merugikan diri sendiri, karena kikir terhadap orang lain sama saja dengan kikir terhadap dirinya sendiri.

7). غَلَبَتِ الدَّيْنِ (terlilit hutang) merupakan belenggu yang bisa menjadikan seseorang menjadi nekat untuk melakukan perbuatan keji demi hutangnya menjadi lunas.

8). وَقَهْرِ الرِّجَالِ (kezaliman seseorang) yang mengganggu dalam kebebasan hidup sehingga sulit untuk membentangkan sayap kemerdekaan.

Dengan terbebas dari delapan belenggu di atas, maka diri kita sudah melewati penjajahan dalam diri kita sendiri. Rosulullah SAW memerintahkan umat Islam untuk menjadi pribadi yang tangguh dan pribadi yang merdeka dari hawa nafsu yang berdampak buruk. Semoga bermanfaat…

Ahmad Faza Wafal Arfat

Recent Posts

Supporter Sepak bola : Wujud Nasionalisme Modern

Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…

22 jam ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (2)

Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai…

2 hari ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (1)

Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…

2 hari ago

Jaga Ucapanmu

Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…

3 hari ago

Mencegah Radikalisme di Kampus: Peran Mahasiswa dalam Membangun Lingkungan Akademik yang Inklusif

Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…

3 hari ago

Es Teh Setiap Hari: Sehat atau Bahaya?

Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…

3 hari ago