Narasi

Jangan Terlena dengan Kenyamanan Sementara

santrimillenial.id – Masa remaja adalah masa dimana seseorang mulai berfungsi alat reproduksinya. Bagi seorang lelaki bisa ditandai dengan keluarnya air sperma, dan perempuan dengan keluarnya darah haid. Banyak sekali anak-anak remaja yang tidak paham mengenai kenapa hal tersebut bisa terjadi pada diri mereka. Karena tidak ada yang menjelaskan dari pihak orang tua maupun pengajar mengenai hal tersebut, mereka pun justru mencari tahu sendiri penyebab hal tersebut terjadi.

Diakibatkan sumber referensi yang digunakan untuk mencari informasi itu salah, pengetahuan yang diterimanya pun bisa menjadi salah. Apabila informasi yang diterima salah, akhirnya mereka pun akan biasa melakukan hal yang membuatnya senang meskipun hal tersebut dilarang oleh agama. Awal mula timbulnya hal yang dilakukan tersebut biasanya dipicu dari rasa penasaran yang memenuhi jiwanya. Rasa penasaran itu muncul akibat dari saling melihat lawan jenis yang akhirnya memiliki rasa ketertarikan pada diri mereka.

Cinta merupakan sebuah anugrah yang Allah berikan pada setiap hamba-Nya. Kita tidak akan pernah mampu menentukan cinta kita bisa tertuju pada siapa. Kita pun tidak boleh menyalahkan rasa cinta yang hadir tanpa pernah kita minta. Ketika sudah terlanjur punya rasa cinta, kita harus mengerti seberapa batasan cinta yang diperbolehkan oleh ajaran agama. Jangan sampai sebab rasa cinta yang asalnya sebuah anugrah justru menjadikan kita seorang yang hina.

Banyak sekali kasus kekerasan seksual yang terjadi bermula dari rasa cinta. Dengan alasan cinta mereka melampiaskan tindakan nafsu jahatnya. Mereka tidak pernah merasa menyesal telah mengatas namakan anugrah cinta untuk memperbolehkan sebuah larangan agama. Sampai akhirnya terlanjur masuk di dalam hal yang sangat membuatnya kecewa seumur hidupnya.

Islam tidak melarang untuk seseorang jatuh cinta. Yang dilarang adalah akibat dari cinta sampai akhirnya melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama. Cinta merupakan pekerjaan hati dan hanya Allah yang mampu mengetahui. Allah menganugrahkan rasa cinta sudah sejak pertama kali Allah menciptakan manusia, yakni kepada Nabi Adam dan Siti Hawa.

Sebagai seorang hamba yang telah diberikan Allah anugrah rasa cinta pada lawan jenis harus bisa semaksimal mungkin untuk mensyukurinya. Cara syukur yang dapat dilakukan adalah dengan lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Tidak malahan menjerumuskan diri pada hal-hal yang dilarang oleh ajaran agama. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan agar dari akibat cinta seseorang tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama. Di antaranya:

1. Perhatian dari Orang Tua

    Orang tua merupakan seorang yang sangat penting dalam tumbuh berkembangnya seorang anak. Terlebih lagi bagi seorang ibu yang menjadi tempat belajar pertama kali bagi anak-anaknya. Apabila dari pihak orang tua selalu memperhatikan semua hal yang dilakukan oleh anaknya mengenai baik buruknya sebuah hal, maka hal tersebut akan mampu mengingatkan seorang anak apabila telah masuk di dalam hal yang dilarang oleh agama.

    2. Mencarikan Guru yang Tepat

    Apabila orang tua tidak mampu mendidik anaknya dengan penuh maksimal, maka dari pihak orang tua harus mencarikan guru yang tepat untuk membimbing anaknya agar bisa selalu berjalan sesuai ajaran agama. Hal yang dilakukan bisa seperti memondokkan anak dengan guru yang benar-benar dapat dipercaya. Perlu kita ketahui, seorang guru juga merupakan manusia biasa. Maka tidak menutup kemungkinan nantinya ia juga dapat melakukan hal-hal yang dilarang agama. Sebelum melepas anaknya, orang tua harus jeli dalam pemilihan guru yang memang benar-benar dapat dipercaya.

    3. Mengurangi Pergaulan Bebas

    Suatu hal yang bisa sangat mudah untuk merubah sifat seseorang adalah teman. Apabila seseorang sering melihat teman-temannya melanggar aturan agama tanpa pernah merasa bersalah, nantinya juga dapat merubah sifat seorang yang awalnya takut melanggar ajaran agama menjadikan sebuah pelanggaran hal yang wajar. Maka dari itu, penting untuk memilih-milih teman terlebih dahulu sebelum berkumpul.

    Remaja adalah masa paling indah untuk bersenang-senang, apalagi dalam hal cinta. Tapi, jangan sampai akibat kesenangan sementara menjadikan menderita selamanya. Kita harus selalu waspada dengan sekecil apapun hal yang dapat membuat kita nyaman. Apakah hal itu baik atau tidak untuk kita terus-teruskan. Karena sebuah bencana yang besar awalnya memang berasal dari hal-hal kecil yang disepelekan.

    Oleh: Muhammad Sholihul Huda, PP Mansajul Ulum, Pati.

    Muhammad Sholihul Huda

    Recent Posts

    Teknologi Digital: Penyelamat atau Penjerat?

    Teknologi digital sudah merambah pada setiap aspek kehidupan kita. Mulai dari cara kita berkomunikasi, bekerja,…

    6 jam ago

    Generasi Toleran: Revolusi Hati untuk masa depan yang Damai

    Toleransi, sebuah kata yang sering kita dengar namun tak selalu kita pahami sepenuhnya. Di era…

    2 hari ago

    Menjaga Kecantikan dari Dalam: Akhlak sebagai Kunci Utama

    Kecantikan sering kali diasosiasikan dengan penampilan fisik, seperti kulit bersih, tubuh ideal, atau wajah menarik.…

    2 hari ago

    Filosofi dan Singkatan Dari Huruf Santri

    Menjelang Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2024 ini, kontribusi santri sudah merebak di berbagai hal.…

    2 hari ago

    Mahasiswa KKN 78 Iain Kudus Berpartisipasi dalam Kegiatan Peringatan Maulid Nabi di Masjid/Mushola Desa Wandankemiri pada saat Bulan Mulud

    Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momen yang penuh berkah dan semangat kebersamaan di tengah…

    3 hari ago

    Mahasiswa KKN-MB 078 IAIN Kudus Gelar Kegiatan Jumat Berkah (Berbagi di Hari Jumat)

    Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari program KKN-Moderasi Beragama (KKN-MB) 078 IAIN Kudus yang bertempat…

    3 hari ago