Uncategorized

Tersesat selamanya atau sesaat?

Diriku bukan Rumi, yang bisa menjelaskan isi hatinya kepada Tuhan
Bukanpula Kahlil Gibran yang bisa menciptakan buku berjudul Cinta, Keindahan dan Kesunyian
Apalah diriku, seorang manusia biasa, yang mencontek sana sini untuk merayumu

Tetapi, izinkan ku menulis beberapa bait, yang tidak jelas kapan akan ku letakkan titik di akhir kalimatnya

Pada setiap titik keresahan, hanya ada satu yang terlihat: Rindu. Pastinya tertuju untukmu. Karna tersesat dalam pelukmu adalah salah satu dari seribu pintaku.

Kepadamu, yang terlalu kucintai;
Kepadamu, yang kuinginkan namanya terlukir di kulitku;
Kepadamu, yang selalu kusimpan dalam pikiranku;

Desember lalu, aku berjanji untuk selalu jujur kepada diri sendiri
Sore ini, aku menelan ludah dan menutup kedua mata, tapi hanya tujuh detik saja.

Kita pernah membahas seisi dunia, bahkan akhirat dan kuasa Tuhan
Kisah cinta Laila Majnun, Romeo Juliet, bahkan takdir Rahwana dan Sinta sering kita bahas sampai gila
Berbincang dalam keadaan setengah sadar, membahas lebih enak antara Anggur Kawa – kawa dan Anggur Hijau merk Orangtua, atau hal tabu lainnya hehehe…

Tanpa anggur – anggurpun, ku merasakan kehangatan yang tiada duanya ataupun tiga bahkan lebih
Melalui lapisan kulit dalam jari dan telapak tangan
Serta suaramu yang setengah cempreng berbisik di kupingku

Kuingatkan lagi, diriku bukan Sinta bak teratai yang dimiliki oleh siapa ya? Entah Rama ataupun Rahwana, diriku juga bingung, karna buku rekomendasimu belum selesai ku baca hehehe…

Izinkan ku memberitahumu sesuatu

Salah satu dari seribu pintaku adalah tersesat dalam pelukmu
Segala asaku terdapat harapan agar aku bisa tenggelam dalam suaramu
Dan untuk bersatu denganmu, adalah semesta yang ingin aku tuju

Sampai sekarang, seperti pada paragraf kedua, aku masih bingung peletakkan tanda titiknya. Tapi untuk formalitas kepenulisan, ku taruh di kalimat setelah ini deh. Tak tahu kapan lagi aku menulis seperti ini, soalnya berantakan.

Hava Haniva Ariantara

Recent Posts

Generasi Toleran: Revolusi Hati untuk masa depan yang Damai

Toleransi, sebuah kata yang sering kita dengar namun tak selalu kita pahami sepenuhnya. Di era…

2 hari ago

Menjaga Kecantikan dari Dalam: Akhlak sebagai Kunci Utama

Kecantikan sering kali diasosiasikan dengan penampilan fisik, seperti kulit bersih, tubuh ideal, atau wajah menarik.…

2 hari ago

Filosofi dan Singkatan Dari Huruf Santri

Menjelang Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2024 ini, kontribusi santri sudah merebak di berbagai hal.…

2 hari ago

Mahasiswa KKN 78 Iain Kudus Berpartisipasi dalam Kegiatan Peringatan Maulid Nabi di Masjid/Mushola Desa Wandankemiri pada saat Bulan Mulud

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momen yang penuh berkah dan semangat kebersamaan di tengah…

2 hari ago

Mahasiswa KKN-MB 078 IAIN Kudus Gelar Kegiatan Jumat Berkah (Berbagi di Hari Jumat)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari program KKN-Moderasi Beragama (KKN-MB) 078 IAIN Kudus yang bertempat…

3 hari ago

Mahasiswa KKN 78 Iain Kudus Ikut Berpartisipasi dalam Kegiatan Posyandu Lansia di Desa Wandankemiri

Pada tanggal 9 Oktober 2024, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari IAIN Kudus yang tergabung…

3 hari ago