Narasi

Apakah Benar Rezeki Tidak Akan Tertukar?


Rezeki berasal dari bahasa Arab razaqo, yarzuqu, rizqan yang artinya nasib, bagian, atau kekayaan. Tak selalu bersifat materi (harta), rezeki juga bisa berupa banyak hal, misalnya diberi kesehatan, dan kebahagiaan. Akan tetapi banyak orang yang mengkhawatirkan terkait rezeki yang akan diperoleh, mereka rela banting tulang pergi pagi pulang malam demi mencari rezeki tersebut.  Namun seringkali hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan besarnya usaha yang dikeluarkan. Dari sinilah muncul suatu pertanyaan ” apakah suatu rezeki tak akan tertukar?”, yang mana ada kalanya seseorang yang sudah berikhtiar sekeras mungkin tidak mendapatkan rezeki yang diinginkan. Sebaliknya, orang yang menjalani pekerjaannya dengan penuh kemalasan justru mendapat limpahan rezeki.

Allah berfirman dalam surat Ar- Rum ayat 40:

ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ۖ هَلْ مِن شُرَكَآئِكُم مَّن يَفْعَلُ مِن ذَٰلِكُم مِّن شَىْءٍۢ ۚ سُبْحَـٰنَهُۥ وَتَعَـٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Artinya: “Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki lalu mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu dapat berbuat demikian? Maha Suci Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutuan.” (Q.S Ar-Rum: 40)

Setiap orang akan mendapatkan rezekinya dengan kehendak Allah. Kita sebagai umat muslim tak perlu mengkhawatirkan rezeki yang diberikan kita sedikit atau banyak. Sebab, rezeki dari Allah tidak akan tertukar. Rezeki itu bisa saja datang dalam waktu yang tidak disangka-sangka dan dengan cara yang tidak terbayangkan sebelumnya. Ada yang datang karena usaha sendiri, ada juga datang dari kebaikan orang lain, dan sebagainya. Meski kadar rezeki bagi setiap orang telah ditetapkan, bukan berarti kita bisa bermalas-malasan atau pasrah begitu saja. Kita tetap perlu menjemput rezeki dengan cara berikhtiar. Lakukan pekerjaan yang halal dan tidak merugikan orang lain. Dengan begitu rezeki yang didapatkan akan menjadi lebih berkah. Jangan lupa dekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah, berdoa, dan sedekah kepada yang membutuhkan.

Jika semua usaha sudah dilakukan tapi belum membuahkan hasil, kita tetap harus bersyukur. Mungkin, rezeki yang dinanti bukanlah berupa harta, melainkan suatu kebahagiaan, kenyamanan, dan kesehatan.

oleh: Istianah

Istianah

Recent Posts

Supporter Sepak bola : Wujud Nasionalisme Modern

Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…

23 jam ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (2)

Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai…

2 hari ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (1)

Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…

2 hari ago

Jaga Ucapanmu

Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…

3 hari ago

Mencegah Radikalisme di Kampus: Peran Mahasiswa dalam Membangun Lingkungan Akademik yang Inklusif

Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…

3 hari ago

Es Teh Setiap Hari: Sehat atau Bahaya?

Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…

3 hari ago