Santrimilenial.id_Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa menghindari interaksi dengan orang lain. Interaksi ini, baik di lingkungan keluarga, tempat kerja, atau dalam komunitas sosial, membentuk jaringan hubungan yang saling bergantung. Oleh karena itu, menjaga hubungan yang harmonis sangat penting agar kita bisa hidup berdampingan dengan damai dan penuh kasih sayang. Untuk mencapai hal ini, kita perlu saling menghargai dengan menjaga perasaan, martabat, dan harta orang lain. Kesadaran untuk tidak menyakiti orang lain—baik melalui ucapan maupun tindakan—merupakan langkah krusial dalam menciptakan lingkungan yang positif dan harmonis.
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ، »
Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, “Seorang muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya,” memberikan panduan jelas mengenai sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap muslim. Hadis ini mengajarkan bahwa seorang muslim seharusnya menjadi sumber kedamaian dan keamanan bagi sesama. Ini berarti bahwa tindakan dan perkataan kita harus selalu diarahkan untuk mendatangkan kebaikan dan bukan malah sebaliknya.
Berbicara dan Bertindak yang Beretika
Menerapkan prinsip menjaga hubungan baik memerlukan kesadaran dan kontrol diri yang tinggi. Setiap ucapan dan tindakan perlu dipertimbangkan dengan cermat, karena kata-kata atau tindakan yang sembrono bisa menyakiti orang lain dan merusak hubungan.
Menjaga lisan berarti menghindari kata-kata kasar, ejekan, atau kritik yang tidak konstruktif. Kita harus berbicara dengan sopan dan penuh penghormatan. Ketika memberikan kritik, lakukan dengan cara yang membangun dan empatik, bukan dengan nada yang menyakitkan. Mendengarkan dan peduli terhadap perasaan orang lain juga penting untuk komunikasi yang efektif.
Selain itu, menjaga lisan juga berlaku untuk komentar dan tulisan di media sosial. Kritik dan komentar yang tidak bijaksana di internet bisa berdampak luas dan merugikan, jadi kita perlu berhati-hati agar tidak menyinggung atau merugikan orang lain.
Begitu juga dalam tindakan sehari-hari, kita harus menghindari hal-hal yang bisa merugikan orang lain, baik langsung maupun tidak langsung. Ini termasuk menghormati privasi dan hak orang lain serta mencari solusi yang adil dalam konflik.
Secara keseluruhan, penerapan nilai-nilai dalam hadis ini bukan hanya untuk menjaga hubungan baik dengan sesama, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan moral kita. Dengan menjadi pribadi yang dapat diandalkan dalam hal kebaikan dan keamanan, kita berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang. Ini adalah manifestasi dari ajaran Islam yang mengutamakan perdamaian dan kesejahteraan bersama. Sebagai individu dan bagian dari komunitas, mari kita terus berupaya untuk mewujudkan prinsip-prinsip ini dalam setiap aspek kehidupan kita sehari-hari. Menjalankan ajaran ini dengan sungguh-sungguh akan memperkuat ikatan sosial kita dan menciptakan lingkungan yang lebih damai dan harmonis untuk semua.
Oleh: Al Ma’ruf PP Salaf APIK Kaliwungu
Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…
Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai…
Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…
Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…
Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…
Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…