Sukses merupakan sesuatu yang diimpikan oleh semua orang. Sukses menjadi tanda bahwa orang tersebut telah mencapai apa yang dia cita-citakan. Meraih kesuksesan bukanlah hal yang instan, tujuan akhir segalanya, dan menghalalkan segala cara untuk memperolehnya. Akan tetapi, kesuksesan menurut setiap individu memiliki dinamika perbedaan.
Penulis disini menyebutkan sukses dengan istilah “Empat ta”. Ta diantaranya adalah harta, tahta, kata, dan cinta. Ta dalam pembahasan ini merupakan sesuatu yang dipandang orang lain kelihatan hebat dan menjadi motivasi orang banyak untuk mendorong orang lain untuk mengikuti jejak perjuangannya.
Ta yang pertama adalah harta. Harta dijadikan sebagian orang sebagai tolak ukur keberhasilan seseorang ditunjukkan dengan harta yang banyak. Harta yang banyak berarti seseorang tersebut bekerja dengan keras dan bisa mencukupi kebutuhan dalam hidupnya.
Ta yang kedua tahta. Tahta dijadikan sebagian orang sebagai tolak ukur keberhasilan seseorang yang ditunjukkan dengan dirinya yanng berwibawa. Tahta merupakan sesuatu yang idamkan semua orang agar dirinya dihargai, disanjung, dan dimuliakan oleh semua orang. Tahta memiliki nilai tambah pada setiap individu. Tahta sama saja dengan kedudukan atau pangkat.
Ta yang ketiga adalah kata. Kata disini nama lain dengan ilmu. Ilmu merupakan tanda bahwa seseorang tersebut memiliki pengetahuan yang tinggi dan mampu menjadikan orang yang berpengetahuan untuk memiliki segalanya di dunia. Ilmu merupakan tanda bahwa seseorang tersebut memiliki kecerdasan yang lebih dari rata-rata orang lain.
Ta yang keempat adalah cinta. Cinta merupakan sesuatu yang membersamai semua orang dalam merasakan dalam kebahagiaan. Cinta membuat semua orang tetap menikmati dan mensyukuri meskipun hidupnya dinaungi dengan penuh cobaan. Cinta membuat semua orang bahagia.
Akan tetapi, banyak orang yang mengejar kesuksesan mereka dengan ambisi yang terlalu yang berakhir dengan mementingkan dirinya sendiri dan tidak memiliki waktu untuk menikmati hasil kerja kerasnya. Maka dari itu, kita harus membagi “Empat Ta” ini akan hidup kita lebih bermakna dan dipenuhi dengan keberkahan.
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ
لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
“Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah 261)
Maka dari itu, kita harus berbagi semua “ta” yang kita memiliki kepada orang lain, karena janji Allah SWT kita akan memanen semua biji yang kita tabur dan Allah SWT akan menggantikan berlipat ganda dari pemberian kita kepada orang lain.
Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…
Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai…
Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…
Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…
Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…
Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…