Saat ini adalah masa dimana kita menghadapi banyak tuntutan dan penuh dengan ambisi. Sering kali kita mengira bahwa kebahagiaan bisa diperoleh dengan uang. Namun, ketika sudah mempunyai uang yang bisa untuk membeli keinginan itu, seringkali membuat kita merasa ingin beli keinginan yang lain lagi. Lalu dimana letak kebahagiaannya? Padahal keinginan sudah terpenuhi. Ternyata, kita selalu merasa tidak puas. Sederhana saja. Yaitu Cukup.
Pada dasarnya letak kebahagiaan sangat sederhana. Yaitu cukup dengan merasa cukup. Hal ini memiliki arti menerima sesuatu. Bukan mencari sesuatu yang sempurna. Merasa cukup adalah menemukan kebahagiaan terhadap hal yang sudah kita miliki.
Dengan merasa cukup kita akan senantiasa bersyukur terhadap nikmat yang diberikan Allah. Sikap ini membantu kita untuk terus menghargai kehidupan serta menikmati setiap momennya tanpa mengkhawatirkan sesuatu yang kurang.
Ketika kita bersyukur, membuat kita menghindari kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain, yang mengakibatkan stres dan merasa tidak puas. Contohnya saat kita berselancar di media sosial, postingan orang lain sering memicu keinginan untuk mengikuti gaya hidup orang lain yang tampak lebih baik. Namun, jika kita bisa menerima apa yang kita punya, keinginan untuk mengikuti standar orang lain pun akan berkurang, sehingga hati dan pikiran menjadi lebih tenang.
Dalam kesehatan, mensyukuri apa yang kita miliki dapat membantu kita untuk menjalani hidup yang lebih sederhana. Dengan fokus pada kebutuhan, bukan keinginan, kita bisa menyederhanakan gaya hidup dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Kehidupan yang sederhana sering kali membuat kita lebih fokus pada hal-hal yang penting, seperti hubungan sosial, kesehatan, dan perkembangan diri, yang semuanya bisa memberikan kebahagiaan yang lebih mendalam.
Merasa cukup bukan berarti kita berhenti berusaha atau berhenti mengejar cita-cita. Namun, kita belajar untuk menemukan kebahagiaan dalam setiap pencapaian dan momen kecil dalam hidup. Kebahagiaan yang datang dari dalam diri ini lebih kokoh dan tahan lama daripada kebahagiaan yang datang dari hal-hal eksternal. Akhirnya, kebahagiaan sejati adalah ketika kita bisa berdamai dengan diri sendiri, merasa cukup dengan apa yang ada, lalu menjalani hidup dengan rasa syukur.
pict : pinterest
Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…
Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai…
Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…
Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…
Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…
Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…