Narasi

Apakah Kamu Termasuk Golongan People Pleaser?

Pernahkah kamu merasa selalu ingin menyenangkan semua orang di sekitarmu? Atau mungkin kamu sering mengabaikan kebutuhanmu sendiri demi orang lain? Jika ya, bisa jadi kamu termasuk dalam kategori people pleaser.

People pleaser adalah individu yang memiliki kecenderungan kuat untuk selalu berusaha membuat orang lain senang. Mereka seringkali mengorbankan diri sendiri, perasaan, dan nilai-nilai pribadi demi memenuhi harapan orang lain. Meskipun terdengar mulia, menjadi people pleaser sebenarnya bisa membawa dampak negatif bagi diri sendiri.

Mengapa Orang Menjadi People Pleaser?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi people pleaser, di antaranya:

  1. Rasa takut ditolak: People pleaser seringkali takut ditolak atau ditinggalkan oleh orang lain. Mereka percaya bahwa menyenangkan orang lain adalah satu-satunya cara untuk menjaga hubungan.
  2. Kurang percaya diri: Mereka mungkin merasa tidak cukup baik atau tidak berharga, sehingga berusaha membuktikan diri dengan cara menyenangkan orang lain.
  3. Didikan masa kecil: Pengalaman masa kecil yang kurang mendukung, seperti dibesarkan dalam lingkungan yang terlalu kritis atau memiliki orang tua yang sangat menuntut, dapat membuat seseorang tumbuh menjadi people pleaser.

Dampak Negatif Menjadi People Pleaser

  1. Stres dan kelelahan: Selalu berusaha menyenangkan orang lain dapat menyebabkan stres dan kelelahan yang berkepanjangan.
  2. Kehilangan jati diri: People pleaser seringkali kehilangan jati diri karena terlalu fokus pada kebutuhan orang lain.
  3. Hubungan yang tidak sehat: Meskipun bertujuan untuk menjaga hubungan, menjadi people pleaser justru dapat merusak hubungan karena tidak ada keseimbangan dalam memberikan dan menerima.

Cara Mengatasi People Pleaser

  1. Kenali diri sendiri: Mulailah dengan memahami diri sendiri dan kebutuhanmu. Apa yang benar-benar kamu inginkan dan butuhkan dalam hidup?
  2. Belajar mengatakan tidak: Tidak apa-apa untuk menolak permintaan orang lain jika itu tidak sesuai dengan kemampuan atau nilai-nilai yang kamu anut.
  3. Bangun kepercayaan diri: Percayalah pada diri sendiri dan kemampuanmu. Ingatlah bahwa kamu berharga dan layak mendapatkan yang terbaik.
  4. Utamakan diri sendiri: Jangan takut untuk memprioritaskan kebutuhanmu sendiri.
  5. Cari dukungan: Bicaralah dengan teman, keluarga, atau terapis tentang perasaan dan kesulitan yang kamu alami.

Menjadi people pleaser mungkin terlihat baik di permukaan, tetapi pada kenyataannya dapat membawa dampak negatif bagi diri sendiri. Dengan mengenali tanda-tanda people pleaser dan menerapkan beberapa strategi yang telah disebutkan, kamu dapat mulai membangun hubungan yang lebih sehat dan bahagia dengan diri sendiri dan orang lain.

Oleh: Badrut Tamam (PP. Assholihiyyah Genuk Semarang)

Badrut Tamam

Recent Posts

Supporter Sepak bola : Wujud Nasionalisme Modern

Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…

16 jam ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (2)

Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai…

2 hari ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (1)

Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…

2 hari ago

Jaga Ucapanmu

Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…

2 hari ago

Mencegah Radikalisme di Kampus: Peran Mahasiswa dalam Membangun Lingkungan Akademik yang Inklusif

Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…

3 hari ago

Es Teh Setiap Hari: Sehat atau Bahaya?

Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…

3 hari ago