Narasi

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (2)

Penyakit seperti diabetes, kanker, atau jantung memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya yang bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah per tahun. Harga obat khusus atau impor seringkali tidak terjangkau tanpa bantuan asuransi kesehatan. Dengan kondisi seperti ini, banyak orang baru menyadari pentingnya menjaga kesehatan setelah merasakan dampak finansial dari penyakit.

Untuk Sehat Lagi Lebih Mahal

Ketika sakit, biaya yang keluar tidak hanya mencakup pengobatan langsung. Ada juga biaya tidak langsung, seperti kehilangan produktivitas, waktu istirahat yang berkurang, dan dampak psikologis bagi diri sendiri maupun keluarga. Seperti halnya biaya kamar rumah sakit. Rentang harga bervariasi tergantung fasilitas, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah per malam.

Makanan sehat dan bergizi seringkali lebih mahal daripada makanan cepat saji. Misalnya, daging tanpa lemak atau sayuran organik biasanya lebih mahal. Olahraga memerlukan waktu dan kadang-kadang uang. Peralatan olahraga, keanggotaan gym, atau bahkan sepatu lari berkualitas tinggi tidak murah. Melakukan pemeriksaan rutin sangat penting untuk mencegah penyakit, tetapi jika melakukannya secara mandiri tanpa subsidi atau asuransi, biayanya bisa sangat besar. Selain itu, menjaga kesehatan mental memerlukan upaya, seperti terapi, meditasi, atau program pengurangan stres.

Seberapa Mahal?

Ungkapan “sehat lebih mahal lagi” menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesehatan secara teratur dan dengan kesadaran. Biaya untuk hidup sehat tampaknya lebih terjangkau jika melakukannya sejak dini daripada biaya sakit yang bersifat tiba-tiba dan besar.

Namun, seringkali orang mengabaikan investasi ini karena hasilnya tidak langsung terlihat. Sebaliknya, mereka rela menghabiskan banyak uang untuk pengobatan setelah jatuh sakit. Padahal, langkah pencegahan jauh lebih murah dan efektif.

Hidup sehat adalah pilihan yang memerlukan komitmen. Investasi ini mungkin terlihat mahal, tetapi jauh lebih menguntungkan daripada harus membayar biaya lebih saat sakit menyerang. Dengan menjaga pola makan, rutin berolahraga, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, kita tidak hanya menghemat uang, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup.

Kesehatan adalah harta yang paling berharga, jadi mari kita menghargai kesehatan kita sebelum sakit datang.

Hanifah Indra Suryani

Recent Posts

Supporter Sepak bola : Wujud Nasionalisme Modern

Sepak bola lebih dari sekadar permainan di atas lapangan hijau. Di tribun stadion, supporter menjadi…

15 jam ago

Sakit Itu Mahal, Sehat Lebih Mahal Lagi (1)

Di kehidupan yang sangat praktis ini, banyak makanan cepat saji yang beredar di sekitar kita.…

2 hari ago

Jaga Ucapanmu

Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui ucapan, kita dapat menyuarakan berbagai ide, menyampaikan…

2 hari ago

Mencegah Radikalisme di Kampus: Peran Mahasiswa dalam Membangun Lingkungan Akademik yang Inklusif

Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan intelektual, seharusnya menjadi benteng melawan paham radikalisme. Namun,…

2 hari ago

Es Teh Setiap Hari: Sehat atau Bahaya?

Minum es teh sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. Segar, murah, dan mudah…

3 hari ago

Tantangan Pemerintahan Baru Indonesia

Pelantikan presiden baru selalu menjadi momen penting dalam sejarah politik Indonesia. Pada 20 Oktober 2024,…

3 hari ago