Santri Milenial

Santri mungkin sudah terkenal di Masyarakat. Pada umumnya santri adalah seseorang yang menuntut ilmu agama di Pondok namun, bukan hanya itu saja tentunya santri juga belajar ilmu sosial. Santri milenial diajarkan untuk beradaptasi dengan zaman globalisasi dengan cara masih mempertahankan nilai-nilai islam. Karena santri nantinya juga akan dihadapkan dengan zaman globalisasi yang semakin pesat dan moderen.

Santri milenial mempunya ciri-ciri tersendiri seperti santri yang melek teknologi yang menggunakan media sosialnya untuk menyebarkan informasi positif. Kedua santri millenial kritis dan kreatif yaitu yang selalu mencari informasi tentang isu-isu sosial, politik  dan keagamaan kemudian mengolah semua itu menjadi nilai-nilai keislaman agar mudah untuk diterima di Masyarakat. Yang ketiga tetap berpegang pada tradisi, santri yang terbuka terhadap modernisasi tetap menjaga tradisi keagamaan seperti ngaji kitab kuning, tawadhu` kepada guru dan nilai-nilai ukhuwwah islamiyyah.

Menjadi santri milenial tentunya juga memiliki tantangan tersendiri. Sebagai salah satu Contohnya adalah berbenturan dengan tradisi, santri sering kali menghadapi dilema antara mengikuti gaya pesantren atau gaya hidup modern yang terkadang bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Overload informasi juga menjadi masalah bagi santri karena informasi yang begitu cepat santri juga harus bisa memilah dan memilih mana informasi yang valid dan non-valid atau menyesatkan. Selanjutnyan tekanan sosial, menjadi santri tidak semudah yang Masyarakat pada umumnya bayangkan. kami para santri bisa memiliki prinsip yang kuat dalam mempertahankan prinsip keislaman dan seorang santri yang dapat beradaptasi terahadap zaman millennial ini dengan mudah, ekspetasi Masyarakat yang menginginkan santri yang “sempurna ” sekaligus menjadi individu yang modern menjadi beban tersendiri.

Peran santri milenial dalam Masyarakat memang sangatlah penting bagi masyatrakat karena  dapat membawa perubahan arus yang positif dalam Masyarakat. Beberapa kontribusi santri yang kami lakukan adalah dengan cara Dakwah Digital, santri yang mahir di media sosial dapat menjadi sarana untuk membawa nilai islam ke madia sosial di buat dengan semenarik mungkin dengan kreatifitas yang dimiliki untuk menyebarkan ajaran islam yang diterima di Masyarakat dengan mudah.

Wirausaha sosial juga dapat menjadi kontribui yang baik dalam masyarakt karena santri nanti nya akan memberikan peluang untuk Masyarakat untuk memilih produk yang halal dengan mengembangkan nilai-nilai syariah. Kemudian santri harus berpendidikan dan berliterasi, santri yang berpendidikan dapat menjembatani para anak muda lainya untuk menjadi generasi yang moderat dan enklusif.

Santri milenial adalah bukti bahwa nilai-nilai keislaman dapat berjalan beriringan dengan berkembangnya zaman yang sangat pesat ini. mereka bukan hanya generasi yang harus menjaga tradisi namun juga mampu menjawab tantangan modernisasi. Dengan  semangat belajar dan berinovasi santri millennial berpotensi menjadi agen perubahan yang membawa mafaat bagi umat dan bangsa. Santri bukan hanya belajar  nilai-nilai keislamn saja namun juga membawa anak muda menjadi generasi yang kuat dan berakhlak.

Anda mungkin juga suka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *