santrimillenial.id – Pendidikan Islam di Inggris tidak dapat dilepaskan dari sejarah keberadaan Islam di Inggris. Professor Sariya, salah satu speaker sekaligus penliti tentang Islamic Education di United Kingdom menerangkan bahwa sejarah keberadaan Islam dimulai saat banyaknya pelaut dari luar Inggris (India, Pakistan, dan Bangladesh) yang masuk ke Inggris dan menikahi penduduk lokal. Hingga pada akhirnya, mereka mempunyai keluarga dan mengajarkan ajaran Islam kepada keluarganya. Sehinga teebentuk lingkungan pembelajaran Islam di United Kingdom.
Syaikh Abdullah Quilliam adalah orang pertama yang mendirikan Institut Muslim Liverpool pada 1887. Di dalamnya terdapat banyak model pendidikan Islam. Islamic Education di Inggris diklasifikasikan berdasarkan rentang umur dan tujuan pembelajaran. Materi dasar dalam Islam dan praktik keagamaan seperti teknis berwudhu dan cara sholat mulai diajarkan di usia yang relatif dini. Sedangkan materi keagamaan yang lebih komplek dan mengarah ke aspek pekerjaan diajarkan di usia yang lebih tinggi. Berdasarkan rentang umur, Islamic Education di Britania diklasifikasikan menjadi 5, yaitu:
- Umur 4 – 11 tahun
Pada rentang umur ini, pendidikann di Britania mengunakan system yang dinamakan madrassa. Biasaya system pendidikan ini dilakukan di lokal masjid di penduduk muslim setempat. Secara umum, terdapat tempat-tempat yang menjadi basis muslim di United Kingdom, yaitu Liverpool, Cardif, South Shields dan Woking.
- Umur 18 ke atas
Rentang umur 18 ke atas menggunakan system yang diistilah oleh Profesor Sariya sebagai Modern Courses. Karena para pembelajar muslim akan mempelajari Agama Islam melalui online dan bergabung dalam circle atau kumpulan Islam.
- Umur 11 sampai 18
System Seminaries digunakan untuk mengajarkan Agama Islam pada rentang usia 11 sampai 18 tahun. Hal ini seperti halnya system pondok pesantren yang ada di Indonesia. Mayoritas para pembelajar Islam yang masuk di pondok pesantren tidak hanya mempelajari terkait dengan basic knowledge of religious practice, akan tetapi mereka mempelajari Agama Islam secara mendalam. Orientasi utama dalam system Seminaries di United Kingdom atau System Pondok Pesantren di Indonesia tidak berorientasi untuk mencari pekerjaan, dalam artian mereka yang mempalajari Agama Islam di sini tidak mendapatkan Ijazah yang digunakan sebagai dokumen pendukung dalam mencari pekerjaan.
- Umur 18 sampai 21 ke atas
Rentang umur ini biasanya Islamic education dilakukan di Kampus-kampus di Inggris. Jenjang ini sama dengan System Seminaries, yaitu diisi oleh anak-anak usia 18 tahun sampai 21 ke atas. Akan tetapi yang membedakan adalah dalam hal degree. Dalam hal ini Seminaries Learning System tidak memberikan gelar. Sedangkan anak-anak yang belajar Islam di jenjang perkuliahan akan mendapatkan gelar atau ijazah yang dapat digunakan sebagai dokumen pendukung untuk mencari pekerjaan. Di antara bentuk dalam kegiatannya adalah mengikuti degree course di SOAS, Cardiff dan lainnya.
- Umur 21 tahun ke atas
Orientasi mempelajari Agama Islam pada rentang umur ini mengarah pada Practical Courses, yaitu mempelajari Agama Islam untuk mendukung pecarian profesi atau pekerjaan. Walahu ‘alam.
Penulis: Muhammad Ulil Albab, Peserta Santri International Fellowship United Kingdom 2024 sekaligus Koordinator Duta Damai BNPT RI Regional Jawa Tengah.